Hai hai!
Masuk bab satu, silahkan nikmati ceritanya dan jangan lupa tinggalkan jejak ya para readers😁
Btw, kalian bisa follow akun @UncelUna ini dulu, ngga selamanya kok, cuma pas cerita ini masih aku update, ntar biar kalo aku ada sesuatu yang aku lakuin ke cerita ini kalian tau.
Atau ngga ke ig ku @dhamar._ ,karena biasanya aku bakal update lewat itu juga. Jadi kalo ada kek gini kalian tau.
Maap banget yang udah baca, sorry banget, kalian harus baca ulang karena mendadak aku rasa harus aku rapihkan adegan per adegannya.
Maaf banget, kalian jadi harus baca 2x🙏🙏🙇
Uncel minta maap🙇
Uncel harap kalian mau baca ulang.
I'm silent, but i know everything
🍁🍁🍁
"Menikah?"
Semua yang ada di meja makan menghentikan kegiatan mereka dan menatap ke arah sumber suara.
"Iya."
Satu kata. Hanya satu kata, tapi meruntuhkan seluruh dunianya. Ini semua terlalu tiba-tiba baginya. Tidak ada hujan tidak ada badai dan apa--? Pernikahan? Meskipun saat itu ada hujan dan badai yang deras sekalipun. Dia akan menolaknya.
"Tapi bagaimana bisa? Aku bahkan masih ingin kuliah!" balasnya tak bisa terima dengan keinginan sang kakek. Bentuk wajahnya sudah tak karuan, tak berbentuk karena merengut kesal, tak suka.
"Ya! Harabeoji bahkan sudah merencanakan tanggal pernikahan kalian! Kau bahkan masih bisa kuliah meskipun sudah menikah kan," ucap sang kakek membuat pembelaan untuk dirinya sendiri. Membuat gadis tadi jadi mendengus keras, bertambah kesal.
"Harabeoji!" teriak gadis bermarga Lee tersebut menolak.
"Lee Jihyun, Park Jimin itu orang baik. Kau tak akan menyesal menikah dengannya. Harabeoji sudah mengatakan ini berkali-kali."
Lagi dan lagi.
Kalimat itu lagi yang keluar.
"Eomma.... aku bahkan belum mau menikah." Jelas Jihyun dengan nada sedikit merengek pada ibunya yang duduk di samping sang kakek. Meminta sang ibu supaya memberi pembelaan untuknya.
"Turuti saja apa kemauan harabeoji mu, dia pasti sudah merencanakan yang terbaik untukmu." Jawab Shin Jiae, sang ibu, sambil tetap mengunyah makanannya, tak menghiraukan rengekan dari putri sulungnya itu membuat Jihyun sedikit mendegus kesal. Tentu saja itu membuatnya kecewa.
Gadis bernama Lee Jihyun itu hanya bisa menghela napas pelan sekarang. Sudah sedari tadi dia menghentikan acara makannya, sudah kenyang semenjak kakeknya membicarakan tentang pernikahan. Dia sudah muak dengan topik pembicaraan itu.
"Aku percaya, pria yang kakek jodohkan denganku itu pria yang baik. Tapi... Aku hanya ingin menikmati masa muda ku saja, harabeoji." Ucap Jihyun merengek, berusaha membuat kakeknya mengerti dan memahami keinginannya saat ini meskipun hanya sekali.
Kakek Lee paham. Dia amat sangat paham dengan cucu kesayangannya ini. Dia masih terlalu muda untuk menikah, tapi tidak ada cara lain untuk melindunginya selain dengan menikahkannya dengan pria bernama Park Jimin itu. Tubuh kekar nan gagah yang sudah termakan waktu itu bangkit dari duduknya untuk menghampiri sang cucu. Kedua tangannya terulur hangat di kedua bahu kecil itu, mencoba saling memahami dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanfictionDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...