Hayooo liat judulnya kalian pasti Bertanya-tanya kan?😏
Note: Ada banyak cast yang namanya aku ubah demi untuk keamanan dan kenyamanan bersama ya guys. Mohon pengertiannya. Maaf aku baru kasih tau, dan tiba-tiba banget nggantinya.🙏🙇
Hayo, jangan lupa buat klik tombol vote sebelum kalian baca ya^^
Kau itu bagai ilusi, sebentar ada, sebentar hilang.
🍁🍁🍁"Kalian pergilah berdua, sekali-kali pergi berkencan. Jangan hanya diam seperti ini di rumah." Kakek Lee menghimbau, membuat Jihyun menghela napas jengah.
"Jimin kan sibuk harabeoji, jangan mengekangnya kenapa sih. Dia pasti lelah," Jihyun mencoba menolak halus. Tatapannya kini menatap Jimin, memintanya bantuannya untuk menolak permintaan kakeknya.
Jimin hanya menaikan alisnya heran saat Jihyun berlagak aneh mengkode supaya Jimin menolak tawaran Kakek Lee, tak paham dengan maksud gadis itu.
"Apa benar yang dikatakan Jihyun? Kau bisa kan meluangkan sedikit waktu, Jimin?" kakek Lee menatap Jimin berharap.
"Tentu saja, kenapa tidak? Hanya sehari dua hari, aku juga tidak selalu sibuk setiap harinya." Jawaban Jimin sontak membuat Jihyun mendengus kesal, Jimin tak peka. Jihyun itu sebenarnya malas pergi dengan Jimin. Dia masih merasa semua ini tidak adil untuknya dan pria itu hanya diam menerima semua ini dengan santai. Membuat Jihyun jadi terkesan seperti anak kecil.
"Kemarin aku sudah menghubungi pemilik WO untuk baju pengantin kalian, kalian pergilah kesana berdua sekarang untuk fitting baju selagi bisa. Sekalian memastikan hal yang lain. Sebelum kalian nanti di sibukkan dengan kegiatan masing-masing, pergilah." Ucapan itu lebih terdengar seperti mengusir di telinga Jihyun daripada tawaran.
Jimin hanya diam menatap Jihyun, menunggu gadis itu yang masih menekuk wajahnya untuk beranjak dari duduknya dan pergi bersamanya menuruti permintaan Kakek Lee.
"Kau masih belum mau beranjak eoh?" Kakek Lee mendorong bahu Jihyun, menyuruh gadis itu untuk segera bangkit. Dengan tatapan malas dan muka yang masih di tekuk, Jihyun bangkit dari duduknya, memilih menyerah saja.
"Sekali lagi, aku minta maaf jika sifat Jihyun masih kekanak-kanakan seperti itu. Aku harap, kau bisa memakluminya, dia masih terlalu kecil untuk menikah," Jimin menoleh, menatap ke arah Kakek Lee yang sekarang menampilkan wajah khawatir sedihnya.
"Tak apa. Aku bisa memakluminya. Itu juga sudah menjadi tanggung jawabku, aku yang memintanya padamu, itu sudah menjadi kewajibanku sekarang." Jimin kembali tersenyum memberikan sedikit ketenangan di hati Kakek Lee. Sedangkan Jihyun yang mendengarnya hanya mendecih kesal.
"Terimakasih."
"Kalian pergi saja dulu. Nikmati waktu kalian hari ini, setelah itu baru kembali kesini untuk mengantar Jihyun nanti,"
"Terimakasih atas pengertiannya. Aku akan membawa pulang Jihyun dengan selamat." Jihyun menoleh menatap Jimin sinis. Maksudnya apa coba?
Keduanya kemudian langsung berjalan masuk ke dalam mobil milik Jimin setelah berpamitan pada kakek Lee. Tadi Jihyun juga sudah berpamitan dengan Jiae, ibunya itu sedang memasak untuk makan siang.
Ibu kebanggaannya itu tak pernah mau anaknya makan di luar kecuali makan besar bersama keluarga atau pergi bermain bersama teman. Lebih bagus makan makanan masakan rumah katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanfictionDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...