Halo hai semuanya!!!!
Last part nih guys 🌝
Gimana, siap ditinggal JJ couple?
Jangan di skip ya bacanya, ini last part. Resapi dengan baik-baik. Stop jangan uring-uringan dulu.
Siapin bantal atau semacamnya yang bisa kalian gigit karena part ini akan bikin kalian kesel setengah mati:v
Dan juga, buat last chap ini, akan ada flashback dan aku bakal pake sudut pandang Jimin. Nanti untuk bagian selain flashback nya bakal balik pake sudut pandang penulis lagi ya guys.
Jadi, jangan bingung and, enjoy this story!
Hari itu, bisa jadi hari yang menyenangkan bagiku, atau malah sebaliknya.
Aku menatap ke kosong lorong tempat ku berdiam diri saat ini. Penuh sesak orang-orang yang berlarian kesana kemari dengan seseorang yang terluka parah atau mungkin kau bisa menyebutnya sekarat?
Begitulah yang menimpa ayahku saat itu.
Aku tak pernah menyangka bahwa kejadian malang ini akan menimpa ayahku.
Aku baru saja pulang sekolah. Hari itu adalah pembagian hasil ujian tengah semester dan hasil ujianku adalah yang terbaik daripada yang terbaik.
Dengan segera, aku pulang dan ingin memberi tahu ayah dan Jungkook tentang kabar gembira ini. Tapi yang kudapati saat itu hanyalah keadaan rumah yang kosong. Hanya ada beberapa pembantu yang sedang bekerja di rumah. Saat kutanya mereka tentang keberadaan orang rumah, salah satu bibi pengasuh ku menjawab bahwa ayah saat itu sudah pulang tetapi kembali ke kantor lagi entah karena urusan apa. Sedangkan Jungkook masih bersama bibi Im di belakang.
Aku dengan semangat membara langsung bergegas pergi menuju kantor appa saat itu. Entah apa yang aku pikirkan saat itu, tapi perasaanku mengatakan aku harus mendatangi appa saat itu juga. Padahal, logikaku berpikir bahwa aku bisa saja memberi tahunya nanti saat dia sudah berada di rumah dan menyelesaikan pekerjaannya. Tak ada perasaan was-was atau semacamnya.
Dan benar saja, hari itu, hari terakhir aku bertemu dengan appa.
Disana, sudah terpasang garis polisi. Garis kuning itu mengelilingi sekitaran ruangan kantor appa. Seketika, kantor appa ramai dengan banyaknya polisi dan detektif yang datang untuk menyelesaikan kasus yang menimpanya nya.
Aku benar-benar melihat appa yang sekarat saat itu. Matanya yang masih terbuka sedikit, napas yang sulit serta darah di mana-mana. Aku tak tahu apa yang terjadi padanya. Tapi, itulah keadaan terakhir appa saat itu.
Sampai akhirnya aku ikut pergi bersama ambulans dan beberapa orang dewasa di dalamnya, pergi ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa appa.
Dan disanalah aku bertemu dengannya.
Aku pikir, dia mungkin tak akan mengingatku. Tapi ternyata aku salah.
Dan aku senang akan fakta itu.
Gadis kecil dengan boneka kelincinya yang tak pernah mau lepas dari sang ayah.
"Nanti dulu, Jihyun disini dulu. Abeoji harus pergi bekerja dulu, menyelamatkan orang. Jihyun mengerti kan?"
Masih sangat ku ingat saat itu, wajahmu yang merah padam karena kesal ayahmu tak mendengarkan keinginanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanfictionDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...