Hallo hai!!!!!!
I'm comeback😎
Gimana part sebelumnya😂? Masih kurang greget kah?
Warning!!
Baca sampe selese part ini, jangan berhenti di tengah jalan karena kamu bakal nemuin sesuatu yang menyesakkan dada:v
Peace:v
Aku tau kalian cape, makanya aku kasih penyemangat🌝😝Udah cuss ngga usah banyak bacot, langsung aja:)
Backsound :Downpour-IOI
Learn to be alone, because not everyone will stay.
🍁🍁🍁
Kaki Jihyun melangkah masuk dengan penuh rasa penasaran ke dalam rumah saat dirasa di dalam sana terlalu ramai seperti sedang mengadakan pesta. Ia penasaran, apa sebenarnya yang orang rumah sedang lakukan di dalam sana, kenapa ramai sekali? Malam malam begini siapa yang mengadakan pesta?
Sedari dorm Aerin tadi, Jihyun memang langsung pulang menuju ke rumah Jimin setelah tadi memastikan Aerin tidur dan suhu tubuhnya juga sudah mendekati normal. Jihyun tidak bisa bayangkan kalau Jiae sampai tahu Aerin sakit. Pasalnya, gadis itu tak mau ibunya tahu, jadi dia meminta Jihyun untuk tak bercerita apapun setelah ini pada Jiae.
Jihyun hanya bisa mengiyakan saat melihat wajah ingin menangis Aerin kembali terlihat sambil memohon padanya untuk tak cerita pada ibunya. Jadi, Jihyun hanya bisa menghela napas pasrah dan mengangguk mengiyakan saat itu.
Kaki Jihyun melangkah lebih masuk ke dalam rumah disaat suara semua orang di dalam sana semakin jelas terdengar. Kaki Jihyun langsung berhenti begitu saja tatkala matanya melihat banyak hidangan lezat tersaji di meja makan, semuanya juga berkumpul di sana kecuali beberapa kursi yang memang masih kosong membuat Jihyun merasa terheran dengan semua ini. Matanya melirik ke arah kursi kosong disana, kursi miliknya, Yoonji dan kursi Jungkook kosong, tentu saja pria itu pasti belum pulang dan sepertinya masih betah menginap di tempat kawannya itu. Kalau untuk pria pucat itu, Jihyun tak tahu. Tatapan Jihyun beralih ke kursi Jimin, kursi itu juga masih kosong, sepertinya pemiliknya belum pulang, makanya masih kosong.
Seketika semua orang disana langsung berhenti berbicara. Sorak sorai langsung berhenti begitu saja semenjak mereka menyadari keberadaan Jihyun yang berdiri diam di ambang pintu ruang makan dan ruang tengah, menatap mereka dengan tatapan tak tahunya. Ruangan yang tadinya ramai dengan orang-orang heboh seketika hilang tergantikan dengan ekspresi wajah pucat pasi mereka yang menatap Jihyun dengan tatapan cemas.
Jihyun menatap ke arah sekeliling. "Ini ada apa? Kenapa kalian semua ramai?" Jihyun mengalihkan pandangannya pada Jun yang kini terlihat duduk dengan raut wajah cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanfictionDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...