Hello guys!!!
Hayo ngaku... adakah yang nungguin cerita ini update???:}
Mian guys!! aku sibuk banget akhir-akhir ini, so sad:"
dan aku kangen banget sama kalian semua, terutama sama Jimin:}
maapkan daku kalau banyak typo ya guys, aku ngebut ini, dan Happy Reading!!
Feel so stupid for thingking i was importan to you
🍁🍁🍁
Jihyun berjalan gontai di koridor kampusnya. Sudah seminggu ini ia dan Jimin tak pernah bicara. Bahkan saat jihyun berada di rumah ibunya pun, tak ada kabar bahwa Jimin mencarinya. Atau hanya sekedar menanyakan keadaannya, tidak ada sama sekali. Tentu saja itu membuatnya merasa sedih dan sedikit kecewa. Bahkan dirinya mulai berpikir, apakah Jimin benar-benar tak pernah mencintainya sama sekali?Setidaknya sedikit saja.
Jungkook juga, akhir-akhir ini pria itu juga ikut bertingkah aneh padanya. Dia sudah tak pernah melihat batang hidung pria bergigi kelinci itu lagi setelah hari dimana dia bertemu dengan Gyun dan membicarakan tentang hal yang seharusnya sudah tak lagi mereka bahas.
Tepat setelah dia memberikan raut wajah kecewanya pada Jihyun, Jungkook tak pernah lagi mau bersapa ria dengan Jihyun.
Sebenarnya, sejak tadi Jihyun sudah melihat Jungkook beberapa kali untuk pagi ini. Tadi saat dia hendak membeli makanan untuk sarapan di kantin, Jihyun tak sengaja bertemu Jungkook dan beberapa temannya di kantin. Mereka sepertinya baru saja selesai makan di kantin. Terlihat dari mereka yang berjalan ke arah keluar kantin. Teman-teman Jungkook berbisik pada kuping pria itu, seakan memberi tahu Jungkook bahwa mereka melihat Jihyun, bertanya apakah Jungkook tak akan berhenti kemudian berbalik untuk menemui jihyun? Setidaknya hanya sekedar menyapa.
Tapi yang dilakukan jungkook saat itu hanya menoleh sebentar, kemudin melirik Jihyun sinis setelah itu melengos pergi begitu saja meninggalkan Jihyun yang mentapnya kebingungan melihat sikap aneh Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanficDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...