Bab|7.|비 밀(A secret )

816 106 9
                                    

Masuk bab 7, kalian udah vote dan komen belum?😂

Jangan lupa, selalu teken tanda bintang di pojok bawah kanan untuk vote ya teman-teman😂 terus, jangan lupa buat rekomendasiin cerita ini ke temen-temen kalian ya🌚

Happy reading guys!😂

Jihoon keluar dari kamarnya sambil menguap. Ia masih mengantuk. Semalam, ia tidak bisa tidur karena memikirkan Jihyun, noona nya akan pergi hari ini. Langkah kakinya mengarah ke meja makan di ruang tengah. Perutnya lapar, meronta minta diisi di pagi hari.

Dapat Jihoon lihat, di meja makan semuanya sudah lengkap. Semuanya sudah berkumpul di meja makan kecuali dirinya. Tapi, yang Jihoon pikirkan, kemana Jihyun pagi ini? Kenapa tidak ikut sarapan bersama? Kursi yang biasa di dudukinya masih kosong tak berpenghuni.

Jihoon semakin berjalan mendekat ke meja makan. "Noona kemana eomma? Sudah berangkat?" tanya Jihoon penasaran.

"Noona mu tadi pamit pergi ke perpustakaan." Jawab Jiae sambil menyiapkan makanan di piring Aerin. Gadis itu segera menyantap makanan yang disediakan ibunya di piring, makannya lahap membuat sang ibu merasa bahagia melihatnya. Tangannya kemudian terangkat mengelus lembut surai rambut Aerin yang sedang makan dengan lahapnya.

Manik Jiae kemudian beralih pada sang kakak, Jihoon yang masih diam berdiri di tempat, sesekali menguap masih merasakan kantuk di matanya.

"Sudah, cepat cuci mukamu! Setelah itu ikut sarapan pagi bersama." Perintah sang ibu pada Jihoon. Jihoon menurut. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukanya dan menggosok gigi.

Setelah acara menggosok gigi dan mencuci mukanya selesai, Jihoon segera kembali ke ruang makan. Dilihatnya kakeknya yang tadi duduk di ujung meja paling kanan, sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya. Sekarang hanya tersisa Aerin yang sedang menghabiskan makanannya bersama Jiae di meja makan.

Jihoon mendudukkan dirinya di tempat duduk seperti biasanya. Ia kemudian mengambil piring dan sendok untuk dirinya makan. Matanya beralih untuk menyendok nasi goreng kimchi buatan Jiae ke atas piringnya. Sudah lama ibunya tidak membuat masakan seperti ini untuk makan pagi.

"Harabeoji kemana?" tanya Jihoon sambil masih menyendokkan nasi goreng tadi ke atas piringnya.

"Ku kira dia tadi masih disini," sambungnya heran.

"Di depan, menunggu Jimin datang." Jelas Jiae sambil menyuapkan suapan nasi goreng terakhirnya. Dirinya kemudian bangkit berpindah tempat ke tempat cucian piring.

Aerin sudah selesai makan. Ia segera mengambil segelas air putih dan menenggaknya sampai habis. Setelah itu, menyerahkan piring dan gelas kotornya pada Jiae.

"Eomma, memangnya ada perpustakaan buka jam segini?" tanya Jihoon lagi pada Jiae yang sekarang sedang sibuk mencuci piring kotor bekas sarapan.

"Taruh di situ saja, sayang." Ucap Jiae sambil tersenyum saat Aerin memberikan piring kotor dan gelas kotornya padanya.

"Terimakasih, eomma." Ucap Aerin sambil tersenyum kemudian naik ke lantai atas menuju kamarnya.

"Perpustakaan di pusat kota kan buka 24 jam Jihoon." Jawab Jiae menimpali pertanyaan Jihoon. Pria itu nampak berpikir, seperti mengingat-ingat sesuatu. Dahinya mengernyit, bola matanya menatap ke arah atas dan jangan lupakan pipi gembilnya yang menggembung karena mulutnya penuh dengan makanan. Membuatnya terlihat begitu lucu di mata Jiae.

HOW CURIOUS!#Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang