Aku tau, kalian nungguin lanjutannya kan? 😏
Udah siap dibuat nyesek? :)😝
Btw, siapin bantal atau guling buat di gigit atau di pukul atau tendang apapun itu :v
Jangan lupa vote dan komen nya:v
Play music : I will go to you like first snow. Ost goblin.
Aku tidak takut kehilanganmu, aku hanya takut kehilangan cintamu.
🍁🍁🍁
"Dia siapa?"
Pria berkulit putih pucat itu hanya bisa menghembuskan napasnya lelah. Gadis di depannya benar-benar sulit di tebak. Baru saja dia bangun dari pingsannya, tapi dia langsung mencercanya dengan pertanyaan yang sulit dia cerna.
"Siapa?" dia malah bertanya balik.
Jihyun menghela napas panjang. "Wanita tadi, siapa lagi." Jihyun mendengus kesal.
"Ahjussi, kau ini bagaimana sih!" sambung Jihyun kesal.
Yoonji yang mendengar nada kekesalan dari kalimat Jihyun jadi ikut terpancing kesal juga.
"Ya, kau sendiri yang tak jelas memberi pertanyaan! Yang detail dong!" sahut Yoonji tak mau sepenuhnya disalahkan.
Sekarang ini, mereka berada di salah satu bilik di rumah sakit ternama. Setelah melihat Jihyun pingsan tadi, Jimin langsung membawanya ke rumah sakit. Sesampainya disana, Jihyun langsung diperiksa dan dokter mengatakan bahwa Jihyun baik-baik saja. Hanya merasa shock berat karena terkejut dan trauma yang pernah ia alami dan disarankan untuk lebih banyak istirahat saja dirasa sudah cukup, tak perlu sampai menginap berhari-hari di rumah sakit. Besok dia sudah boleh dipulangkan.
Setelah mendengar penuturan dokter, Jimin langsung menitipkan Jihyun yang masih belum siuman kepada Yoonji kemudian pergi begitu saja.
"Dia Choi Seoyon."
Jihyun menoleh, menatap intens ke arah Yoonji yang baru saja menyebut nama wanita yang terdengar begitu asing di telinganya.
"Siapa itu Choi Seoyon?" tanya Jihyun penasaran.
Yoonji menghela napas sejenak, kemudian tatapannya beralih dari yang menatap lantai menjadi menatap Jihyun melas.
"Dia ibunya Jimin."
Hening.
Keduanya diam setelah Yoonji mengungkap identitas wanita yang Jihyun ingin tahu siapa dia. Kenapa wanita itu bisa berada di sekitar Jimin dan terlihat memiliki hubungan yang lebih dengan Jimin. Apa sangkut paut wanita itu dengan Jimin.
Kini, semuanya sudah jelas bagi Jihyun.
Perlahan, bisa Yoonji lihat raut wajah Jihyun yang perlahan berubah. Dari terkejut, menjadi datar tak berekspresi sama sekali. Raut wajah seperti pertama kali dirinya datang ke mansion milik Jimin, dimana gadis itu seakan mati rasa dan tak punya perasaan apapun. Senang, sedih ataupun bahagia.
"Pergilah." Titah Jihyun dengan suara datarnya.
Yoonji hanya diam melihat perubahan sikap Jihyun yang bisa di bilang signifikan ini.
Dia mengusirnya?
"Kau mengusirku?" protes Yoonji dengan nada sedikit tak terima.
Jihyun hanya diam tak merespon masih dengan raut wajah tak berekspresinya.
Yoonji menghela napas.
"Wae?" tanya Yoonji pada akhirnya dengan muka songongnya.
Jihyun yang tadinya diam memandang ke depan kini beralih pada Yoonji yang menatapnya dengan sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanfictionDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...