Disclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia
COMPLETED
Fanfiction by: UncelUna
Dijodohkan oleh kakek sendiri?
Itu kisah klasik.
Alasannya demi kebaikanmu sendiri?
Itu alasan klasik.
Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi!
Tapi, pernahkah kalian b...
Cuma Uncel kerasa kaya ngga enak badan nih guys. Doain ya, biar Uncel cepet sehat dan lancar nulisnya. Happy reading guys!
Jangan lupa vote dan komen:v
Uncel paling suka kalo kaleanrame kaya kemarin-kemarin:v
Sehat sehat terus ya kalian:(
Aamiin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You always be my little girl. 🍁🍁🍁
Tangan Jihyun bergerak cepat merapikan barang-barangnya yang ada di atas meja agar terlihat lebih rapih. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang, waktunya istirahat siang.
Mulai beberapa hari kemarin, Jihyun memang sudah mulai pergi ke rumah sakit untuk kegiatan magangnya menjadi dokter fellow meskipun dalam keadaan berbadan dua. Ini juga sudah seminggu lebih setelah perceraian resminya dengan Jimin. Maka, sudah seminggu lebih juga Jihyun tak pernah bertemu dengan pria bermata kecil itu.
Sungguh, Jihyun rindu.
Jungkook juga sudah pulang dan mendarat di Korea dengan selamat dua hari yang lalu. Pria itu benar-benar membiarkan Jihyun menggunakan apartment nya sepuasnya. Dia juga benar-benar kembali tinggal di rumah Jimin demi supaya Jihyun punya tempat tinggal. Meskipun sebenarnya Jihyun bisa saja tinggal bersama Jiae di rumah, tapi Jihyun bilang ia tak mau merepotkan. Jadilah sekarang dia bersarang di apartement Jungkook.
"Hoammm!!"
Pluk!
"Ya!" sentak Jihyun kesal pada pria yang baru saja masuk ke ruangan tempat ia sekarang bernaung. Pria itu baru saja melemparkan sebuntal kertas bekas ke dalam mulutnya.
"Makanya, kalau menguap itu di tutup mulutnya." Bukannya minta maaf dan menenangkan, pria itu malah meledek Jihyun yang kesal, membuat Jihyun jadi tambah kesal.
Jihyun hanya mendengus kesal. Tak mau merespon lebih dan memilih untuk diam dan kembali merapihkan kemudian melepas jas putihnya.
Tangannya bergerak untuk mengambil dompet di tas kecilnya. Siang ini, Hoobi mengajak nya makan siang bersama di cafe dekat rumah sakit. Iya, konsulen Jihyun itu Hoobi, kekasih Yura. Pria itu memang memiliki pekerjaan utama sebagai seorang yang penting di dunia medis, tapi dilain sisi juga membantu masalah bisnis perdagangan saham yang dimiliki keluarganya. Seperti beberapa tahun terakhir, Hoobi lebih memilih untuk berkutat di kantor setelah itu kembali menjadi dokter utama di rumah sakit yang juga milik keluarganya sendiri.
Maka dari itu, secara tak kebetulan mereka kembali bertemu sebagai konsulen dan fellow.
"Lee Jihyun, mau kemana kau?" tanya sang pria tadi, Donghyun, merasa kesal karena diabaikan oleh Jihyun.
