Aku kambek!😂
Unch!!! Aku kangen kalean semua😭 kalean kangen aku ngga:)
Maapkan Uncel yeorobun:v
So, ngga kebanyakan bacot danHappy reading guys!
Fase paling sulit daripada melepaskan adalah dimana kau tinggal bersama kenangan.
🍁🍁🍁
"Letakkan semua berkasnya di mejaku." Jimin menunjuk meja kerjanya menggunakan dagunya saat Choi Yuri, sekretarisnya masuk ke dalam ruangan kantornya membawakan berkas-berkas penting untuk kepentingan rapat nanti.
"Baik, Tuan."
Yuri berbalik dan menatap Jimin yang sedang diam merenung di sofa ruang kerjanya seperti orang bingung. Tangannya sedikit ia gigit, sedikit berpikir.
"Maaf Tuan, apa ada sesuatu yang mengganggumu? Sepertinya, Anda terlihat mempunyai sedikit masalah?" tebak Yuri mencoba menebak apa yang sedang dipikirkan sang atasan.
Jimin melirik ke arah Yuri, kemudian melirik ke arah botol putih polos milik Jihyun yang berada di tangan kanannya.
"Haruskah aku mencari tahu? Atau tidak perlu?" Jimin bermonolog sambil menatap ke arah botol yang Jihyun bilang berisi vitamin membuat Yuri sedikit mengerutkan alisnya bingung tak paham dengan ucapan boss nya itu.
"Menurutmu aku harus bagaimana?" Jimin melirik Yuri yang kini nampak kebingungan kali ini.
"Nde?"
"Aku bilang, aku harus bagaimana? Dia bilang tidak akan mau bertemu denganku setelah aku mencari tahu, tapi kalau tak mencari tahu, aku bisa mati penasaran. Aku harus bagaimana? Arrghhh!!!" Jimin mengacak rambut rapihnya menjadi acak-acakan saking frustasinya.
Yuri hanya bisa melongo melihat kelakuan Jimin yang jauh dari kata biasanya. Biasanya, Jimin akan tetap bersikap tenang sebesar apapun masalahnya. Pria itu akan tetap menyelesaikan masalah dengan kalem dan selalu berakhir dengan apik tanpa ada bumbu emosi sama sekali. Sangat berbanding terbalik dengan dirinya saat ini yang terlihat benar-benar mengenaskan seperti remaja dimabuk cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanfictionDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...