Hai hai hai semua!!!
Aku seneng banget!!!!😆😆😆
Makasih buat para readers😭 aku seneng banget bisa sampe 1k, meskipun masih sedikit tapi itu membahagiakan😭😭😭
Pokoknya aku mau terimakasih sama kalian😭😭😭
Maap ya kalo banyak typo bertebaran, aku belum edit ini diedit pas nulis doang. Soalnya kelamaan di draf ntar kalian lama juga nunggu updatenya.
Btw..
Gimana? Udah lumer belum sama bab sebelumnya?😙
Aku kembali guys! Silahkan dinikmati ceritanya. Maaf baru bisa update.
Sebelumnya, buat para readers, kalo kalian ada kesulitan apapun dan butuh temen curhat. Aku siap kapanpumbuat dengerin curhatan kalian. Btw, terkadang ada tipe orang yang harus cerita sama orang yang ngga mereka kenal lho 😂
Emot kebesaran kita ya gengs🐥
Jangan lupa teken vote di pojok bawah ya:)
Aku tidak akan melepaskannya atau pun pergi darinya sebelum mulutnya sendiri yang akan bicara padaku, bahwa dia sudah tak mau melihatku lagi.
🍁🍁🍁
Jihyun membuka matanya. Dilihatnya Jimin masih tertidur di belakangnya sambil memeluk perutnya. Tangan Jimin masuk menelusup selimut yang membungkus kedua tubuh mereka. Rasanya sangat sakit dibawah sana, membuat Jihyun ingin menangis karenanya.
Jihyun sedikit memegang kepalanya, pusing tiba-tiba saja menderanya.
Jihyun kacau dan dia tidak bisa menahan tangisannya lebih lama lagi. Masa bodoh dengan Jimin yang masih tertidur pulas, rasanya sudah tak karuan. Ia benar-benar kacau.
Tiba-tiba saja, pelukan Jimin mengerat di perutnya. "Terimakasih telah menjadikanku yang pertama," ucap Jimin dengan suara parau khas orang bangun tidur.
"Apa kau menangis?" tanya Jimin khawatir saat menyadari bahu gadis itu yang naik turun seperti orang menangis. Jimin mencoba membalikan tubuh Jihyun untuk menghadapnya, membawanya dalam rengkuhannya. Tapi gadis itu menolak.
"Apa tadi itu sangat sakit? Apa, aku menyakitimu saat bermain tadi?" tanya Jimin lagi, kali ini dengan nada bersalah. Jimin takut, bahwa permainannya tadi menyakiti Jihyun. Orang-orang bilang, akan sangat sakit bagi perempuan yang baru pertama kali melakukannya seperti Jihyun. Katanya juga, wanita akan menjadi emosional setelah melakukannya untuk yang pertama kali, dan salah satu cara melampiaskannya dengan menangis. Jimin tak paham dengan pernyataan yang terakhir, ia belum pernah melakukannya dan baru kali ini pertama kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanfictionDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...