Hai hai hai!!!
Maap baru bisa update
Ada yang nungguin part ini ngga?
Kalo ngga Uncel sedih nih😞
Yang nungguin, komen dibawah ya!😂
HAPPY READING GUYS!
Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja saat aku pergi, bukan meninggalkan seutuhnya.
🍁🍁🍁
Sudah seminggu lebih berlalu dari hari kematian Kakek Lee. Sudah selama itu juga Jimin jarang pulang ke rumah. Pria itu lebih memilih untuk tidur di kantor atau menginap di apartemennya Yoonji. Kalaupun ia pulang ke rumah, tak jauh dari jam satu atau dua malam dia baru sampai ke rumah, kemudian mengendap-endap masuk ke dalam kamar tidur Jihyun, memeluk Jihyun dalam tidurnya kemudian kembali di pagi buta sebelum semua orang terbangun.
Bagaimana bisa Jihyun tahu itu? Karena setiap Jimin memeluknya diam-diam, Jihyun akan terbangun untuk menidurkan Jimin. Jimin yang meminta, alasannya selalu sama, karena dia tak sengaja membangunkan Jihyun, jadi waktunya untuk beramanja-manja. Itu yang selalu dikatakan Jimin.
Pria itu akhir-akhir ini sulit untuk mengatur waktu tidurnya dan Jihyun sebagai istri tak mau Jimin kelelahan karena bekerja dan kurang istirahat. Jadi, apa salahnya melakukan itu pada suaminya sendiri?
Jihyun melirik arloji di tangan kirinya. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 KST. Disamping tempat duduk kemudi yang Jihyun duduki, sudah ada sebungkus besar berisi Tteokbokki dan rice ball yang di bungkus dalam satu kantong kresek. Tak lupa dengan beberapa minuman soda yang sudah Jimin pesan pada Jihyun sebelum gadis itu meluncur ke kantornya.
Tadi, sebelum ujian Jihyun berakhir hari ini, Jimin bilang dia ingin makan Tteokbokki ditemani Jihyun. Entah kenapa Jihyun juga tidak tahu. Jadi, setelah selesai gilirannya, Jihyun langsung melajukan mobilnya dan pergi ke kedai yang menjual dua makanan itu.
Keadaan Jihyun sekarang ini semakin membaik. Jimin menepati janjinya kali ini. Selama seminggu penuh, Jimin mengantar jemput Jihyun ke kampus, makan siang bersama dan menemaninya mengerjakan tugas. Padahal, Jihyun tahu jika jadwal Jimin sangatlah padat, tapi dia sempat-sempatnya menghibur Jihyun dan menemani gadis itu kemanapun gadis itu ingin pergi.
Ponsel Jihyun berdering mendapatkan panggilan telepon dari Jimin. Dengan segera, Jihyun meraih ponselnya, menekan tombol untuk menerima panggilan dan meloud speaker sambungan teleponnya kemudian menempelkannya pada dashboard mobil.
"Halo."
"Kau dimana?" Jimin bertanya dengan nada malasnya membuat Jihyun sedikit terkekeh. Jimin pasti sedang bosan dan benar-benar lelah saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanficDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...