Udah masuk bab 3 aja nih. Semoga ceritanya menyenangkan dan menghibur ya:)
Jangan lupa, klik tombol di pojok kanan bawah untuk kasih vote ya zeyenk:(
HAPPY READING!
🍁🍁🍁
Setelah bel pulang berbunyi, Jihyun segera pergi ke halte bus.
Tadi Gyun sempat menawarinya tumpangan untuk pulang bersama, tapi Jihyun menolak dengan alasan Gyun akan bolak balik jika mengantarnya nanti.
Padahal karena dia masih malas melayani pria itu. Seharian ini, mood Jihyun sedang tidak bagus tapi Gyun malah terus-terusan menempel padanya.
Tadi, Jihyun sempat mengirim pesan pada Aerin untuk ikut makan bersama dengan Yura dan Jihoon, dan Aerin bilang ia mau ikut. Dia juga bilang ia minta di jemput oleh Jihyun nanti sore.
Setelah busnya datang, Jihyun segera masuk ke dalam. Tadi ia juga mengajak Jihoon, tapi Jihoon bilang ia akan menyusul nanti. Masih ada latihan di sekolah.
Tangannya menggesek kartu saldo untuk membayar dengan lincah. Mata nya kemudian mencari spot favoritnya, yaitu pojok bus samping jendela. Jihyun sangat menyukainya.
Tangannya bergerak mengeluarkan earphone dari dalam tasnya dan memasangnya ke ponselnya. Menyetel lagu yang ia suka kemudian menutup mata sejenak menikmati perjalanannya menggunakan bus.
Jihyun paling suka kalau naik bus. Dia jadi bisa melihat jalanan yang dilewati dari tempat yang agak tinggi, berbeda dengan naik mobil pribadi.
Dia tak terlalu suka.
Apalagi kalau mengebut.
Tak butuh waktu lama untuk sampai ke sekolahnya Aerin. Aerin itu baru kelas 2 SMP, sedangkan Jihoon sudah kelas 2 SMA dan Jihyun sendiri akan segera lulus dari SMA, hendak masuk universitas.
Setelah busnya berhenti di halte dekat sekolah Aerin, Jihyun turun dari bus dan segera bergegas. Jihyun berjalan menuju gedung sekolah Aerin sambil menggumamkan lirik lagu yang sedang ia dengarkan dengan tidak jelas. Membuatnya berpikir apa dia seperti orang gila?
Sekolah Aerin masih ramai, tandanya mereka baru selesai waktu pembelajaran. Banyak anak-anak yang berjalan keluar sambil bergandengan tangan dan tertawa satu sama lain.
Dapat Jihyun lihat Aerin berjalan bersama dua orang temannya dan digoda oleh beberapa siswa pria yang sedang menongkrong di depan gedung sekolah saat lewat di depan mereka.
Langkah kakinya berjalan cepat segera datang menghampiri mereka dengan earphone yang masih menggantung dan tangan yang ia lipat di depan dada.
Aerin yang menyadari kedatangan Jihyun menatap Jihyun yang berjalan mendekat ke arahnya dengan wajah kesalnya. Eonni nya pasti kesal karena ia lama. Sekiranya, itu yang dipikirkan oleh Aerin.
"Eoh? Eonni?" Aerin menatap Jihyun, menyadari kedatangan gadis itu.
Jihyun melepaskan earphonenya dan menatap segerombolan siswa SMP laki-laki tadi dengan pandangan sebal.
"Ya, janganlah kalian ganggu adikku. Sudah bosan hidup eoh?" Jihyun menatap kesal ke arah mereka sambil mengingatkan anak-anak tadi yang menggoda adiknya. Wajah Jihyun tiba-tiba saja berubah jadi garang meskipun biasanya hanya menampilkan ekspresi datar di wajahnya. Anak-anak ini menang suka berulah, makanya, Aerin suka minta di jemput, entah oleh Jihoon atau Kakek Lee. Tapi tak pernah Jihyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW CURIOUS!#Wattys2020
FanfictionDisclaimer: ganti judul dari Marry the Mafia COMPLETED Fanfiction by: UncelUna Dijodohkan oleh kakek sendiri? Itu kisah klasik. Alasannya demi kebaikanmu sendiri? Itu alasan klasik. Hey, ini bukan jaman perjodohan lagi! Tapi, pernahkah kalian b...