43 - Kecewa

1.7K 104 13
                                    

Ketika aku enggan bertatap wajah langsung denganmu bahkan setiap kali melihat wajahmu hati ini kian terasuki perasaan benci karena sarat akan rasa kecewa yang menggelayuti dinding hati.

Author Pov

Alisha kini tampak melamun di teras rumah Dania. Menatap kosong pandangannya ke depan sembari sesekali matanya terpejam merasakan pilu dalam dada dari rentetan kisah hidupnya. Kini tak ada lagi tempatnya untuk bernaung memohon perlindungan kerap kali masalah silih berganti. Hubungan dengan kedua orangtuanya hingga saat ini masih renggang bahkan Alisha menolak papinya untuk kembali pulang bersamanya dan tidak mengindahkan ucapan sang papi yang menanti jawaban kata di maafkan oleh Alisha. Kekasih hati yang selama ini menghiasi harinya penuh dengan suka cita, membuatnya kembali menjadi dirinya sendiri, kembali merasakan bahagia kala bersama sosok pria yang ia cintai, tapi hari ini kenyataan terpahit melanda hingga menghancurkan kebahagiaan dan rasa percaya Alisha sirna seketika digantikan dengan rasa sakit yang lain yaitu kecewa.

Kali ini Alisha bersikukuh untuk tidak menangis. Rasanya ia sendiri begitu bosan dengan segala hal yang menimpa dirinya beberapa waktu lalu. Matanya terasa perih dan siap untuk meluncurkan seribu bulir bening bahkan tak terhingga jumlahnya akan tetapi ia berusaha menahan itu semua karena satu hal. Alisha tak sudi air matanya dengan ikhlas meluruh dari pelupuk matanya hanya untuk seseorang yang kini membuatnya kecewa.

"Besok gue akan bikin lo malu didepan banyak orang Do. Ini gak sebanding dengan apa yang udah lo lakuin ke gue terutama kak Retta. Lo jahat Do. Jahat. Gue BENCI sama lo." Alisha terlihat tidak dapat mengontol emosinya yang kian memuncak hingga melempar pot bunga milik Dania.

"Kenapa disaat gue butuh lo disamping gue tapi lo bikin hati gue sakit Do. Kenapa?" Alisha mengusap wajahnya gusar.

"Lo bakal ngerasain apa yang gue rasain Do. Gue benci sama lo. Gue benciii." Alisha teriak frustasi.

Dania menghampiri Alisha yang terlihat seperti orang gila karena tangannya terus saja melempar benda dihadapannya.

"Gue benci sama lo Lardo. Lo jahat. Kenapa lo nyakitin gue dengan cara seperti ini." Alisha menjambak rambutnya sendiri menahan air mata yang telah terbendung sedari tadi.

Dania memeluk tubuh sahabatnya itu yang tampak rapuh. "Alisha lo kenapa?" Ucapan itu seketika keluar dari bibir Dania.

Tubuh Alisha bergetar menahan tangis. "Lo cerita sama gue Alisha. Gue khawatir."

Alisha tak menjawab pertanyaan Dania.
"Gue benci lo Lardo. Gue benci. Gue kecewa sama lo!" Sorot mata Alisha terlihat kebencian ralat tapi kekecewaan karena hati kecilnya tak pernah membenci Lardo, Alisha sangat mencintai lelaki itu tapi rasa kecewanya teramat dalam hingga yang terlontar dari bibir mungilnya adalah kalimat kebencian.

"Kenapa sama Lardo Lish. Pasti karena lo abis ketemu Carissa kan? Gue udah bilang jangan temui dia Lish. Dan kenapa lo pulang duluan? Gue cari lo Alisha." Dania memberondong banyak pertanyaan sembari tangannya terus mengusap punggung Alisha.

"Gue benci Lardo!" Ucapan itu lagi yang keluar dari gadis itu tapi kali ini terdengar lirih.

"Lo pasti udah tahu semuanya Lish. Dan kenapa lo harus tahu dari orang lain bukan dari Lardo sendiri. Dan gue adalah sahabat lo yang jahat dan bodoh karena ikut andil sembunyiin kenyataan ini dari lo. Maafin gue Lish." Batin Dania terus merasa bersalah hingga bulir bening lolos dari pelupuk matanya.

Dania mengurai pelukan itu  karena sedari tadi Alisha enggan membalas pelukannya.
"Alisha lo harus tenang!"

"Tenang lo bilang Dan. Lo gak tahu kan apa masalahnya." Alisha memalingkan wajanhnya.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang