Vanilla Anderson
Aku dan Zayn memasuki beach house keluargaku dengan bergandengan tangan. Senyuman lebar juga menghiasi wajah tampan Zayn,terlihat sekali bahwa dia bahagia,dan aku juga bahagia karena aku bisa membuat Zayn bahagia.
"So....semua itu terjadi?" Pikiranku terbuyarkan oleh suara Louis yang ternyata sedang menatapku dengan pandangan menyelidiki. Bukan bukan. tak hanya Louis yang menatapku dan Zayn penasaran,dia juga menatap kami intens,dan dia yang kumaksud adalah....Harry.
Harry menatapku tepat di bola mataku,dan bodohnya aku malah balas menatapnya. Kami saling adu tatap hingga akhirnya dia mengalihkan pandangannya dari ku. hah,ternyata tetap saja aku yang menang.
"What do you mean?" ucapku setelah kesadaranku terkumpulkan.
"I mean,apakah kalian sudah jadian sekarang?" tanya nya lagi. Aku menatap Zayn,meminta persetujuan apakah aku harus menjawab pertanyaan Louis atau tidak. Zayn yang mengerti kode ku langsung tertawa kecil dan mengangguk.
"Yup. jangan iri ya,karena sekarang Zayn sudah taken dan kau tetap single." ucapku menggoda,Louis menjulurkan lidahnya padaku.
"Whatever you say,darling." ucapnya,aku memutar mata.
"Congrats,btw. aku tau yang namanya cinta sejati pasti akan kembali menyatu." ucap Louis lagi , Zayn tersenyum lebar sambil berterimakasih pada Louis.
Sementara itu,aku hanya bisa diam menyaksikan Harry yang meninggalkan kami tanpa mengucapkan apa-apa.
Dan sempat kulihat wajahnya yang menunjukkan sorot kemarahan,dan....kesedihan,mungkin?
Great,Harry.
Seharusnya kau tidak boleh bersikap seperti itu.
Aku bukan milikmu. Bukan..Kau harus melepaskan aku.
Seperti aku yang sudah berusaha iklhas melepaskanmu.***
Seminggu kemudian..
From : Zayn <3
Morning sunshine. :)
Be there in 15 minutes again;)Aku tersenyum membaca pesan Zayn dan segera membalasnya. Hubunganku dan Zayn memang baru berjalan seminggu,namun hubungan ini berjalan lancar. Zayn yang terkenal cuek dan misterius itu ternyata memiliki sisi lembut dan romantis.
Hubungan kami berjalan lancar,beda dengan hubunganku dan Harry dulu yang sering sekali terlibat pertengkaran. Tapi sejujurnya,jauh di dalam hatiku , aku merindukan setiap pertengkaran yang aku dan Harry hadapi. aku merindukan teriakan Harry,bentakan nya,wajah merahnya ketika marah,aku merindukan lesung pipinya,aku merindukan semua nya....Damn it Nala!! kau tidak boleh membandingkan Zayn dengan Harry. Zayn dan Harry berbeda!
Just wake up,Nala.
Bangun dari dunia khayalan mu itu ."Nona,tuan Zayn sudah menunggu anda di bawah." Terdengar suara Effie dari depan kamarku. aku segera menjawab ucapan Effie sambil sekali lagi mengamati penampilanku di kaca.
Hari ini hari pertama masuk sekolah setelah liburan kemarin,dan aku sudah tidak sabar lagi menghadapi semester baru di sekolah bersama Zayn. Semoga lebih menyenangkan daripada yang kemarin-kemarin.****
"Kau sudah mengambil jadwal mu?" ucap Zayn yang berjalan di sebelahku. Aku menggeleng.
"Belum. kau?" tanyaku , dia tersenyum.
"Aku juga belum,ayo kita kesana sama-sama." ucap Zayn,aku mengangguk setuju . Aku dan Zayn berjalan beriringan menuju ruang wakil kepala sekolah yang selalu mengatur jadwal kami. Setelah sampai, Zayn mengetuk pintu dan kami pun di persilahkan masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little White Lies
FanfictionVanilla Anderson mempunyai segala sesuatu yang diidamkan seluruh gadis di dunia ini. Ia cantik, kaya, pandai, hidupnya sangat sempurna. Tapi,Nala (panggilan akrab Vanilla) merasa bahwa hidupnya malah tidak enak karena selama ini ia selalu dikeliling...