tiga hari kemudian...
Zayn menyesap rokoknya dalam-dalam sambil melihat jalanan di bawahnya.
Saat ini ia berada di balkon sekolah, tempat dimana ia biasa merokok.
Tempat dimana ia melihat Nala menangis.
Tempat dimana pertama kalinya Zayn mencium pipi Nala.
Ia menghisap rokoknya lagi.
Ia sedang memiliki banyak beban pikiran, dan cuma rokok lah yang bisa membuat pikiran Zayn sedikit berkurang.
Ia sedang patah hati dan cuma rokok plus asbak nya yang menemani Zayn saat ini.
Brak.
Zayn menoleh kearah pintu dan mendapati sosok gadis yang sedang ia pikirkan berjalan mendekatinya.
"Sampai kapan kau mau merokok terus?" ucap Nala sambil berdiri di sebelah Zayn.
"Sampai ada seorang gadis yang bisa membuatku berhenti merokok." jawab Zayn tanpa melihat ke arah Nala.
"Apa sih enaknya merokok?" gumam Nala yang masih bisa di dengar oleh Zayn.
"Kau tidak akan tau,La. Rokok ini sangat bisa membuatku tenang kembali,cuma rokok yang bisa membuat bebanku sedikit berkurang.." jawab Zayn sambil terus menghisap rokoknya.
"Ada cara lain untuk membuat beban berkurang walaupun sedikit." ucap Nala sambil menatap Zayn yang asyik menghisap rokoknya. Ditatap Nala seperti itu membuat Zayn tidak tahan untuk tidak balas menatapnya.
"Memangnya bagaimana caranya?" Tanya Zayn pelan.
"Kau bisa menceritakan bebanmu itu padaku. Aku akan selalu ada untukmu. percaya deh, menceritakan beban dan masalahmu pada orang lain itu tidak buruk. Kau juga pasti merasa lega. Ingat, Zayn. Kau tidak sendirian. Kau punya aku untuk berbagi." ucap Nala sambil menatap Zayn dan tersenyum manis.
Zayn menelan ludah melihat senyuman Nala, rasanya ia ingin memeluk Nala dan mengatakan padanya bahwa dia lah yang saat ini ada di pikirannya, namun ia tidak bisa melakukan itu semua.
Nala bukan miliknya,
Nala adalah kekasih sahabatnya..
"Jadi.. Jika kau punya masalah, ceritakan padaku. Aku siap mendengarkan mu, mungkin juga aku bisa membantumu.. Jangan hanya merokok berbungkus-bungkus dan merusak kesehatanmu." ucap Nala sambil mengambil bungkus rokok Zayn dan menggantinya dengan sebungkus permen rasa mint.
Nala kemudian tersenyum pada Zayn dan meninggalkan dia tanpa berkata apa-apa.
Ingin rasanya Zayn meneriakkan nama Nala, melarang gadis itu pergi dari dirinya.
Dan kemudian, seolah Nala tau bahwa saat ini Zayn tidak ingin dia pergi, Nala menoleh dan berbalik menghadap Zayn.
Nala membuka suara, dengan gaya ceria nya yang selalu bisa membuat Zayn tersenyum.
"Rokokmu kusita. Bye!" ucapnya riang, sebelum ia berlari kedalam gedung, meninggalkan Zayn yang setengah tersenyum dan setengah sedih.
Dua hal yang ia cintai di dunia ini terlepas dari genggamannya..
*****
"Dari mana?" tanya Harry begitu melihat Nala. daritadi, Harry memang mencari Nala tapi ia tidak juga menemukan gadis itu.
"Dari tadi." jawab Nala asal sambil berjalan meninggalkan Harry, membuat Harry tersenyum kecut dan menarik tangan Nala, mencegah Nala pergi.
"Dasar kepala banteng. Aku dari tadi mencari dan menunggumu, tapi kau malah mau meninggalkanku!" ucap Harry kesal sambil terus memegang lengan Nala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little White Lies
Fiksi PenggemarVanilla Anderson mempunyai segala sesuatu yang diidamkan seluruh gadis di dunia ini. Ia cantik, kaya, pandai, hidupnya sangat sempurna. Tapi,Nala (panggilan akrab Vanilla) merasa bahwa hidupnya malah tidak enak karena selama ini ia selalu dikeliling...