Vanilla Anderson
"Jadi,kau menjemputku pagi-pagi hanya untuk ini?" ucapku datar pada Harry ketika aku menatap pemandangan di depanku.
"Hanya?HANYA katamu? kau gila? aku memikirkan tempat kencan ini selama seharian penuh!" semprotnya. aku menoleh ke arah harry sambil melotot.
"Sepertinya kemarin ada yang janji tidak akan marah-marah lagi deh." semprotku balik. dia mendengus kesal."Habisnya kau menyebalkan! lagipula bukankah semua gadis suka jika diajak kencan ke Disneyland?" gerutu nya. aku menatapnya tajam.
"Semua gadis,kecuali aku." Ucapku. dia mendengus dan melepas sabuknya, ia juga melepas paksa sabukku lalu ia turun dari mobilnya . setelah itu dia memaksaku turun.
Dipaksa begini tentu saja membuatku kesal.
"APA SIH? aku tidak mau kesini!" Seruku. dia mendengus lalu menarik napas,kurasa ia mencoba menahan amarahnya. hmm,aku jadi iseng mau melihat seberapa kuat dia menahan emosinya.
"Vanilla,sekali saja turuti permintaanku. aku sudah capek-capek nyiapin ini semua lho..." ucapnya memelas,aku mendengus dan turun dari mobilnya,
"Sekali saja sekali saja gigimu. perasaan aku selalu menurutimu deh." gerutuku.
"Itu memang sudah kewajibanmu,sayang." ucapnya genit,membuatku memutar mata.
"Ayo kita masuk." ucapnya sambil menggandeng ku erat.
Aku hanya diam mengikutinya, sesungguhnya aku tidak mau kesini,ke Disneyland lebih tepatnya. terakhir aku kesini saat aku berumur 13,sesaat sebelum ibu meninggal.
Aku,Zac,Celo,ibu dan ayah dulu sering kemari,namun setelah ibu meninggal aku tidak pernah kesini lagi. Memang aku banyak berubah setelah kepergiaan beliau..
Disneyland terlalu banyak menyimpan kenangan,dan aku takut menghadapi kenangan itu.
"Nala,Nala ayo masuk ..."
"Nala jangan lari jauh-jauh."
"Nala,bagiku kau cantik. kau lebih cantik daripada Cinderella,snow white,ataupun Little mermaid."NO!!! SUARA ITU..SUARA IBU!!
aku bahkan bisa melihat sosok ibu di sekeliling sini. ibu yang melambaikan tangannya padaku,ibu yang tertawa bersamaku,ibu yang berpelukan bersama ayah,semua ini ibu!!!
"Mom....." tak terasa air mataku mengalir tiba-tiba,dan aku berjongkok sambil menutup telingaku karena tidak kuat mendengar suara-suara yang mirip suara ibu ini.
"VANILLA EDWARD!!!!" aku tersadar oleh teriakan Harry yang berjongkok di depanku,wajahnya terlihat bingung dan khawatir. saat aku melihatnya,aku langsung memeluknya.
"What the fuck are you doing here? Kenapa kau menangis dan berjongkok seperti orang bodoh begini?" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya padaku.
"Tempat ini mengingatkanku pada ibu..." isakku .
"What?" ucapnya tak paham. aku mendecak dan melepaskan pelukanku padanya.
"Tempat ini membuatku teringat ibuku, Harry! Dia bermain di Disneyland bersamaku dan keluargaku seminggu sebelum kematiannya!aku tidak pernah menginjakkan kaki di Disneyland lagi,Harry!Disneyland give me so much pain..." Seruku,Harry tidak berkata apa-apa lagi,ia hanya memelukku erat.
"i'm sorry....aku tidak tau...maafkan aku...kita pulang saja ya?" ucapnya lembut sambil memelukku dan mengelus punggungku. aku menangis di pelukannya. Kujamin semua orang sedang menatap kami sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little White Lies
FanficVanilla Anderson mempunyai segala sesuatu yang diidamkan seluruh gadis di dunia ini. Ia cantik, kaya, pandai, hidupnya sangat sempurna. Tapi,Nala (panggilan akrab Vanilla) merasa bahwa hidupnya malah tidak enak karena selama ini ia selalu dikeliling...