27. Surprise!

74.5K 5.4K 776
                                        

"Nala!"

Vanilla menoleh kearah orang yang memanggilnya, yang tidak lain adalah Harry.

Vanilla menghela napas, dan kembali berjalan. Tapi sayangnya Harry lebih cepat daripada Nala. Harry menarik tangan Nala dan membuat Nala menghadap dirinya.


"Apa sih mau mu? Aku harus cepat-cepat ke kelas, kalau tidak aku bisa terlambat!" semprot Nala. Harry menatap Nala tajam dan masih terus memegang tangan Nala .

Harry menarik napas dan menarik Nala ke pelukannya, membuat Nala terdiam kaget.

"Maaf." gumam Harry. Ia lalu melepaskan pelukannya dan merogoh saku nya, mencari sesuatu di dalam saku nya itu.

"Ini untukmu. Sebetulnya aku mau menyerahkan ini saat kencan terakhir kita, tapi saat itu tidak sempat karena musibah itu datang." Ucap Harry sambil memberikan sebuah kotak pada Nala. Nala menimang kotak itu dengan ragu. Ia ragu , apakah ia harus menolak pemberian Harry atau menyimpannya.


"Tunggu apalagi? cepat buka." ucap Harry dengan nada tidak sabaran, membuat Nala mendengus dan akhirnya membuka kotak itu.

"Shit." gumam Nala dalam hati ketika ia melihat seuntai kalung bermatakan berlian dan berbentuk huruf H itu.

"Kau suka?" Tanya Harry sambil tersenyum, ia mengira Nala akan menyukai kalung itu , karena Harry tau semua gadis suka dengan perhiasan cantik.


"Harry! Bukankah sudah ku bilang kalau aku tidak mau kau mengeluarkan uang banyak hanya untukku? Aku tidak mau menerima ini! ini terlalu mahal!" ucap Nala ketus, Harry membelalakan matanya tak percaya.

"Kau bercanda? kau harus menerima ini! Karena aku sudah membeli nya untukmu! Kau harus menerimanya!" seru Harry sambil merebut kalung itu dari tangan Nala dan memasang nya dengan paksa di leher Nala. Nala melotot dan berontak.

"Pokoknya aku tidak mau! Kau kasih saja kalung ini untuk tunangan mu!" seru Nala . Mendengarnya emosi Harry semakin membeledak .

"Kau!!!!" seru Harry marah sambil melayangkan tangannya ke arah Nala, melihat nya, Nala langsung memejamkan matanya.

"Stop." Harry dan nala sama-sama terdiam dan tidak bergerak ketika mendengar ucapan orang itu. Harry menatap Nala yang ketakutan, membuat Harry sadar dan menyesal, hampir saja dia melayangkan tangannya di gadis itu, lagi....

Jika Zayn tidak muncul tiba-tiba di belakang Nala, mungkin Harry sudah menampar Nala lagi..

"Aku benci kau! AKU. BENCI. KAU.!" seru Nala tiba-tiba dengan nada marah pada Harry, matanya berkaca-kaca,Nala hendak berjalan menjauh tapi lagi-lagi Harry menarik tangannya

"Maaf....aku khilaf..." ucap Harry parau. Nala hanya tersenyum sinis,Nala hendak membuka suara tapi tidak jadi ketika ia melihat Niall berlari kearah mereka.

"Harry, kau dicari Lily! Cepat temui dia,mate. Disini cuma kau dan kami yang dia kenal!" seru Niall yang tidak menyadari bahwa ada Nala disana. dan ketika Niall sadar bahwa disitu ada Nala, Niall menjadi terdiam,ia merasa tidak enak pada Nala karena menyebut nama Lily di depan nya.

"Pergilah, temui lah tunanganmu." ucap Nala tegas,ia menepis tangan Harry dan berjalan menjauh, meninggalkan Harry,Niall,dan Zayn yang terdiam.


"Harry. Aku merelakan Nala untukmu karena aku percaya kau bisa membahagia kan nya. tapi sepertinya dugaan ku salah,kau tidak bisa membahagiakan nya. jika kau terus menyakiti nya,lepaskan dia. biar aku yang menjaga dia." ucap Zayn dengan wajah tenang nya,ia lalu berjalan meninggalkan Harry dan Niall yang terdiam. Zayn berjalan mengikuti Nala. ia tau dimana Nala sekarang.

Little White LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang