36. Angry Nala

62.1K 4.6K 513
                                        

Aku menerobos keluar kelas , tidak memperdulikan panggilan Mr. Walter,tidak memperdulikan tatapan dan gumaman teman sekelasku,tidak memperdulikan Harry the jerk,dan tidak perduli walau bell pergantian pelajaran belum berbunyi.

Aku berjalan cepat menuju ruang kepala sekolah dan ketika sampai,aku langsung masuk tanpa mengetuk pintu. mungkin tindakan ku ini tak sopan dan terlihat seperti semena-mena,tapi kali ini aku tak perduli. Aku benar-benar tidak tahan lagi.

Biarlah sekali-sekali aku memanfaatkan kedudukanku sebagai penyandang dana terbesar di sini.

"Mister Adam! aku ingin ganti jadwal! aku tidak tahan lagi sekelas dengan bocah tengik itu!" protesku langsung ketika memasuki ruangan kepala sekolah. Mister Adam,kepala sekolahku yang bertubuh kurus tinggi itu langsung menatapku kaget.

"Miss Anderson? silahkan duduk dulu.." ucapnya. Aku mendengus dan duduk di hadapannya.

"Ada yang bisa saya bantu?anda terlihat kesal."

"Saya memang kesal! aku ingin ganti jadwal ku,aku tidak mau sekelas dengan setan itu! aku sudah tidak tahan lagi! lagipula siapa sih yang mengatur jadwal hingga aku bisa mendapat semua kelas yang sama dengan dia?" geramku. Mister Adam menatapku sambil membetulkan kacamata nya.

"Dan siapa kah setan yang anda maksud itu?" tanyanya. aku menggerutu pelan , bahkan aku menggertakan gigi ku karena terlalu marahnya.

"Harry Freaking Styles." geramku. Mister Adam menatapku penuh konsentrasi.

"Ah i see...tapi bukankah kalian menjalin hubungan istimewa? kukira kalian akan sama-sama senang jika kalian bisa selalu bersama." ucapannya sukses membuatku terbelalak kaget.

"Jadi kau lah yang mengatur ini semua?!" seruku tertahan. Ia mengangguk seakan merasa tak bersalah.

"Arggghhh!" geramku sambil membenturkan kepalaku ke meja .

Ouch,ini sakit . aku jadi menyesal kenapa membenturkan kepalaku yang malang ini.

"Kau tak apa miss?" aku berani bersumpah,pak tua di depanku ini sedang menahan tawanya,karena terdengar dari suara dan cara bicaranya.

Jerk.

"Pokoknya aku mau ganti jadwal." gumamku . Mister Adam tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Maafkan saya,Miss Anderson. Tapi anda sudah tidak bisa ganti jadwal lagi,semua nya sudah tersusun dan tidak bisa diganti lagi. Saya harap anda bisa bersabar untuk satu semester ini,hanya enam bulan dan kalian akan memasuki kelas baru,disaat itu saya berjanji tak akan menya-----"

Aku mengangkat tangan kananku,seolah menyuruhnya berhenti bicara.

Oh mister Adam yang malang,hari ini kau berhadapan dengan Vanilla yang dingin,angkuh,keras,dan sedang mengalami bad mood.

Dan Vanilla yang seperti ini selalu kambuh jika Harry berulah.

"Dan mungkin tidak sampai 6 bulan aku sudah keluar dari sekolah ini." ucapku datar dan kemudian bangkit dari duduk ku , meninggalkan kepala sekolahku yang malang itu.

Sungguh,jika Harry masih berulah aku pasti akan memilih keluar dari sekolah ini.

I can't stand him anymore.



****

"Kau tak apa,La?" aku hanya mengangguk ketika mendengar pertanyaan Amy.

Setelah aksi protesku ke kepala sekolah,aku pun memutuskan untuk bolos dua jam pelajaran dan kemudian kembali lagi saat pelajaran keempat.

Little White LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang