Dua bulan kemudian...
Zayn Malik
"Zayn,bisa cepat sedikit tidak? nanti kita bisa terlambat!" Panggil ibuku dari luar kamar.
"Coming." jawabku sedikit keras agar ibu bisa mendengar jawabanku.
Sekali lagi aku menatap bayanganku di cermin.
Aku sedang memakai tuxedo hitam,lengkap dengan dasi nya. Rambutku ku tata seperti biasa nya.
Wajah dan tubuhku masih terlihat seperti biasanya. Tapi jika kau melihat kedalam mataku,kau akan melihat bahwa tak ada lagi sorot kebahagiaan seperti yang dulu kurasakan.
Sorot mata itu hilang bersama dengan sumber kebahagiaanku yang lain.
Aku menarik napas dalam,menatap bayanganku sekali lagi,dan kemudian berjalan keluar kamar,menghampiri keluarga ku yang sudah bersiap pergi .
Kami akan pergi ke acara pernikahan ibu Louis dan ayah Nala.
Sesungguhnya,aku tidak mau pergi.
Tapi aku tidak bisa melakukan itu. Louis sahabatku,lagipula keluargaku juga diundang oleh Billy Anderson dan Jay. Jika tidak datang,itu teraaa tidak sopan sekali.Jadi,aku harus datang.
Walaupun nanti kemungkinan besar aku akan bertemu dia.Vanilla....
Sudah dua bulan lebih aku tidak melihatnya,tidak bertemu dengannya,dan tidak mengobrol dengannya.
Aku hanya tau sekilas kabar Nala dari Louis. Biasanya saat kami berkumpul,ia sering bercerita bahwa Nala baik-baik saja,tapi ia tidak pernah memberitahu kami keberadaan Nala.Aku mungkin terlihat tidak perduli,tapi aku perduli. aku selalu menyimak jika Louis bercerita tentang keadaan Nala.
Aku tidak akan bisa berhenti perduli padanya,tidak akan bisa.
Tapi,aku juga tidak bisa memungkiri jika aku marah padanya. Aku masih kecewa,sangat kecewa.
Aku tidak pernah menyangka bahwa Nala bisa melakukan itu padaku.Mungkin orang menganggapku tak adil. karena aku memaafkan Harry dan tetap bersahabat dengannya,sementara Nala ku dorong menjauh dari hidupku.
Aku bukannya bersikap tidak adil.
Tapi aku belajar dari pengalaman.
Dulu,aku pernah mengalami hal yang sama. Aku,Clara,dan Harry.Clara mendekatiku demi Harry,dan ternyata Harry tidak merespon Clara,tapi aku malah salah paham pada Harry.
Ini rumit,sungguh.
Yang jelas aku lebih memilih sahabat dari pada kekasih.Aku harus melupakannya.
Walaupun jauh di dalam hati aku masih mencintainya.****
"Zayn!" aku menoleh kearah Niall yang menggandeng tangan Amy,ia menyuruhku untuk bergabung bersama mereka. jadi,aku pun menghampiri Niall dan kekasih nya itu.
Ya,mereka jadian sekitar sebulan yang lalu. sekarang di 1D cuma aku yang single,tapi aku sih tak menganggap itu sebagai masalah.
"Sudah lama?" tanyaku sambil memeluk singkat Niall.
"Lumayan." ucapnya. "Harry juga sudah datang tadi,tapi entah sekarang dia kemana." ucap Niall,aku hanya mengangguk."Um....Zayn? kau tidak mau bertemu Nala?" aku menatap Amy yang berada di sebelah Niall.
Apakah aku mau bertemu Nala?
Sesungguhnya,aku mau. aku merindukannya.
Tapi aku tidak bisa melakukan itu.
Aku tidak mau melihat ia lagi,aku tidak mau merasa sakit hati lagi,aku tidak mau...

KAMU SEDANG MEMBACA
Little White Lies
FanficVanilla Anderson mempunyai segala sesuatu yang diidamkan seluruh gadis di dunia ini. Ia cantik, kaya, pandai, hidupnya sangat sempurna. Tapi,Nala (panggilan akrab Vanilla) merasa bahwa hidupnya malah tidak enak karena selama ini ia selalu dikeliling...