37. Music project

65.2K 4.7K 301
                                    

"Oh my God dimana sih bocah bodoh itu?" gerutuku sambil mengedarkan pandangan ke segala sudut kantin sekolahku.

Daritadi aku tidak melihat batang hidung Harry. ia tidak hadir di kelas,dan ia juga tidak kunjung muncul walaupun sekarang sudah waktunya makan siang.

That's fuckin prick.

Ia membolos padahal dia tau bahwa kami harus menjaga boneka bodoh ini bersama-sama. Aku tidak sanggup jika disuruh untuk merawat boneka ini sendirian lagi. Lagipula,enak sekali Harry? ia bisa bersantai sementara aku merawat boneka bodoh ini hingga tak bisa tidur semalaman karena tangisannya ini.

Dan jangan lupakan fakta bahwa sekarang ini si boneka bodoh sedang menangis kencang,membuat beberapa orang menatapku.

Ugh.
Apakah mereka tidak punya kehidupan sendiri? kenapa harus menatap aku terus

"Single parent,i see?" aku menoleh kearah Niall dan Liam yang menatapku sambil senyum-senyum seolah mengejekku,mereka membuat moodku semakin buruk saja.

"Shut up." gerutuku . Niall tertawa kecil lalu duduk di kursi seberangku,begitu pula Liam.

"Dimana Zayn?" tanya Liam padaku.

"Ia sedang dipanggil guru." jawabku singkat. Liam mengerutkan dahinya dan menatapku.

"PMS La?" ucapan Liam membuat pipiku memerah. aku tidak PMS,aku hanya kesal dan lelah.

Aku hendak menjawab tapi keduluan oleh Niall.

"Dia tidak PMS,Li. dia memang seperti ini kan? dingin dan judes,jadi jangan kaget" ucap Niall,aku mendengus dan memutar mata ketika mendengar ucapan nya.

"Yeah,tell me something i don't know." Gumamku sambil menatap Kiara yang sudah mulai diam,oh thanks god!

"Nala,kau harus lebih sering tersenyum agar tidak cepat tua." ucap Liam sambil tersenyum lebar.

"Ku beritahu ya,mister Payne. aku suka sekali tersenyum,tapi temanmu yang berkepala batu dan berotak udang itu selalu saja bisa membuatku kesal." semprotku. Liam dan Niall saling berpandangan lalu mereka berdua mengangkat tangan nya,seolah menyerah padaku.

"Memangnya apa lagi yang ia lakukan?" tanya Niall .

"Dia tidak datang ke sekolah padahal dia tau betul bahwa kami harus merawat Kiara secara bersama-sama! Dia tuh mau enaknya saja,aku harus mati-matian merawat Kiara sedangkan dia hanya bersantai dan membolos dan kemudian dia dapat nilai bagus." Omelku panjang lebar. Kini Niall dan Liam menatapku bingung.

"Siapa itu Kiara?" tanya Niall.

"Putri Simba dan Nala di film Lion King 2." Bukan aku yang menjawab,tapi Liam. aku hanya mendengus dan memutar mata ketika mendengar ucapan polos Liam.

"Kiara itu dia!" gumamku sambil mengangkat boneka bodoh yang ada di pangkuan ku ini , lalu kemudian hal yang menyebalkan terjadi,mereka berdua tertawa.

"Apa yang kalian tertawakan?" gerutuku. mereka masih tertawa.

"Kau memberikan nama boneka itu dengan nama pemeran di film?" ucapnya sambil tertawa.

Aku tidak tau bagian mana yang lucu dari nama Kiara.

"Sejujurnya,bukan aku yang menamainya. Harry yang memberi nama boneka bodoh ini. Jika kalian ingin menertawakan seseorang,tertawakan Harry,bukan aku." ucapku,membuat tawa mereka berdua hilang.

"Really? Harry yang memberi nama boneka itu?" tanya Niall sedikit tak percaya,aku hanya mengangguk mengiyakan.

"Wow. aku tidak tau bahwa Harry mau mengaku bahwa ia suka nonton film disney. ia kan biasanya menjaga harga dirinya dan-----"

Little White LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang