Hari ini adalah hari dimana ulang tahun Harry dilaksanakan.
Aku menata rapi cupcake hasil kerja keras ku di kotak yang cantik. Setelah semua cupcake masuk kotak, aku tersenyum puas .
Akhirnya selesai juga!
Tinggal mandi, lalu berangkat ke rumah Harry.
-----
Toktoktok
Aku berlari menuju pintu apartment ku dan membukanya. Dan betapa terkejutnya aku melihat empat orang laki-laki ini berada di depan apartemenku.
"Dari mana kau tau aku tinggal disini?" Tanyaku bingung. Mereka hanya terkekeh sedangkan Zayn hanya diam.
"Kami punya banyak informan." Ucap Louis, aku hanya memutar mata.
"Terserah kau saja. Jadi, apa yang mau kau lakukan disini? kenapa kalian pakai tuxedo segala?" Tanyaku sambil mengamati empat orang di depanku yang biasanya terlihat berandal tapi sekarang terlihat sangat rapi. Apalagi Zayn, dia menjadi semakin tampan..
Ugh Nala singkirkan pikiranmu itu!
"Kami mau menjemputmu dan mengajakmu berangkat ke rumah Harry bersama-sama." Jawab Niall. Aku mengangguk sambil tersenyum lebar.
Lumayan... Aku jadi tidak perlu mengeluarkan ongkos taksi,hihi. Bykannya aku tidak punya uang, aku hanya merasa bahwa aku harus berhemat .
"Gaun apa yang akan kau pakai,La?" tanya Liam tiba-tiba. oh shit, aku lupa memikirkan masalah gaun karena terlalu sibuk latihan membuat cupcake untuk Harry!
"Mampus... Aku lupa..." gerutuku sambil menepuk pundakku.
"Jadi,kau tak ada gaun?" tanya Louis lagi. Aku mengangguk, panik sekali.
"Yang benar saja,kau pasti punya gaun segudang di rum---" aku menginjak kaki Liam, duh dasar Liam bodoh! Hampir saja dia keceplosan.. Aku memberinya tatapan penuh peringatan agar dia menutup mulutnya sebelum rahasiaku terbongkar. Liam terkekeh dan memberi bahasa isyarat padaku, dia bilang 'sorry'.
"Dia punya gaun segudang di mana?" ucap Niall bingung.
"Di rumah mode,maksudnya di butik.." ucap Liam cepat,aku mengangguk mengiyakan.
"Lalu kenapa kau menginjak kaki Liam,La?" tanya Louis.
"Masak? mana ada? oh iya...ya ampun tidak sengaja keinjak, maaf ya Li." ucapku sambil tersenyum sok manis, dia hanya memutar mata padaku.
"Pakai ini. Aku sudah menduga bahwa kau lupa membeli gaun.. Kurasa kau cocok memakai gaun ini." Ucap Zayn sambil menyerahkan sebuah tas kertas dari butik terkenal, aku menerima nya dengan gemetaran. Bukan,aku gemetaran bukan karena harga baju ini mahal, aku gemetaran karena gaun ini dari Zayn...
Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa Zayn mau repot-repot membelikan aku sesuatu.
"Kau baik sekali La.. Aku memang lelah karena berdiri dari tadi." Ucapan Louis yang tiba-tiba itu membuatku merasa tersindir karena aku lupa belum mempersilahkan mereka untuk masuk.
"Masuklah guys. Maaf jika tempatnya sempit." ucapku mempersilahkan mereka masuk, mereka berempat pun akhirnya masuk dan langsung duduk di sofa ruang tamu.
"Kau punya makanan tidak?" tanya Niall ketika aku menutup pintu. Hmm,ternyata Amy benar bahwa Niall ini suka sekali makan.
"Kau boleh makan makanan yang ada di kulkas, tapi jangan makan makanan yang di meja. ok?" ucapku. Niall mengangguk senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little White Lies
FanficVanilla Anderson mempunyai segala sesuatu yang diidamkan seluruh gadis di dunia ini. Ia cantik, kaya, pandai, hidupnya sangat sempurna. Tapi,Nala (panggilan akrab Vanilla) merasa bahwa hidupnya malah tidak enak karena selama ini ia selalu dikeliling...