32. Oath

69K 5.2K 705
                                    

Vanilla Anderson

"Vanilla.. Apa kau hari ini ada acara?"

Aku yang sedang menyisir rambut Phoebe langsung menghentikan kegiatanku ketika mendengar suara Zayn. Aku menoleh kearah Zayn yang berdiri di belakangku sambil tersenyum lebar.

"Memangnya kenapa?" Tanyaku. dia menggumam pelan sebelum menjawab pertanyaan ku itu.

"Aku...mau mengajakmu...um..pergi berdua...um..i mean...date..um...kita menghabiskan waktu terakhir disini...bersama." ucapnya . aw,apakah Zayn gugup?

"Apakah kau gugup,Zayn?" tanya Phoebe dengan polosnya,membuatku ingin tertawa.

"Sedikit,Phoebz." ucap Zayn sambil tersenyum malu,membuatku ikut tersenyum.

"Memangnya kenapa gugup?kau takut pada Vanilla ya? Jangan takut,dia kan baik hati. Lagipula Vanilla kan tidak menggigit." ucap Phoebe lagi,membuat Zayn dan aku tersenyum.

"Dia memang tidak menggigit, tapi dia menakutkan." ucap Zayn konyol,aku pura-pura berdehem mendengar ucapannya.

"Jadi...kau sebetulnya mau mengajakku kencan atau mengajakku bertengkar?" ucapku berpura-pura ngambek. Dia menatap Phobe dengan pandangan tuh-kan-dia-seram lalu menatapku sambil tersenyum lebar.

"Aku hanya bercanda." ucapnya.

"Oh?jadi kau hanya bercanda?kau tidak serius mengajakku pergi?baiklah kalau begitu!" ucapku lagi sambil kembali menyisiri rambut Phobe.

"No! bukan begitu maksudku..maksudku,aku tadi bercanda dengan Phoebe..bukan bercanda itu..i mean...duh.." kudengar dia yang menggerutu kepada dirinya sendiri,membuatku menahan senyum.

"Oke maafkan aku. aku akan mengulanginya lagi,kali ini dengan serius." ucapnya. aku masih tetap bertingkah tak perduli.
"Whatever." ucapku. dia menarik napas dan kemudian membuka suara.

"Will you go out with me?" ucapnya mantap,aku tersenyum lebar mendengarnya.

"Tergantung." jawabku singkat,dan senyum di wajahnya menjadi memudar.

"Maksudmu?" tanya Zayn pelan.
"Apakah kita akan pergi nonton bioskop atau bermain di disneyland?" Tanyaku. dia terlihat berpikir sebentar.

"Um....no?" ucapnya tak yakin.

"Kalau begitu...baiklah." ucapku sambil tersenyum,membuatnya tersenyum juga. terlihat sekali raut bahagia nya...apakah dia segitu cinta nya padaku?

"Great! so....aku akan menjemputmu jam tujuh nanti,ok?" ucapnya lagi.

"Tapi kita kan serumah." ucapku sambil memutar mata.

"Benar juga. Begini saja,aku akan keluar rumah sampai nanti , jam tujuh aku akan menjemputmu. ok?" ucapnya. aku hanya tersenyum kecil.

"Ok." ucapku. dia tersenyum.

"Baiklah. sampai bertemu nanti,mockingjay." ucapnya lagi sambil mengecup keningku cepat,lalu berlari pergi. membuatku tersenyum .

"Apakah kau dan Zayn akan berkencan,la?" tanya Phoebe tiba-tiba. aku sampai lupa jika ada phoebe disini..

"Um...maybe?" ucapku menahan senyum. Phoebe menatapku dengan pandangan yang berbinar.

"Aku dan Daisy sudah menduga jika Zayn menyukaimu,La!" ucapnya sambil bertepuk tangan,aku menatapnya penuh sayang.

"Oh ya? Kalian tau darimana?" ucapku penasaran.

"Aku tau dari cara nya melihatmu! lagipula,dia pernah bercerita padaku--ups!" Phoebe menutup mulutnya ketika dia keceplosan bicara seperti itu. membuatku sedikit heran.

Little White LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang