Pagi ini adalah pagi terakhirku berada disekolah. Besok aku akan pergi ke korea untuk pertukaran pelajar selama 2 bulan. Hari ini aku tak mengikuti pelajaran, guru guru memberikan dispensasi untukku. Hal ini ku manfaatkan untuk berpamitan kepada teman sekelas dan sahabat sahabat ku. Sebenarnya ada satu hal yang ku takutkan yaitu, "BULLYING" aku takut jika disana aku tak mempunyai teman. Setelah berpamitan aku memutuskan untuk pulang, menyiapkan barang bawaan yang akan ku bawa esok hari.
Tokk..tokk.."Sena, kamu sibuk? Boleh mama masuk?" Ucap seseorang dari balik pintu.
"Masuk aja gak di kunci " teriakku dari dalam kamar.
Tampak seorang perempuan berambut lurus sebahu memasuki kamarku. Duduk ditepi kasurku.
"Sena, kamu sudah siap untuk besok?"
"Harus siap ma. Kalau aku gak siap mungkin aku gak repot kayak gini sekarang" ujarku sambil memasukkan baju bajuku kedalam koper.
"Sini duduk dulu, mama mau ngasih tau sesuatu" aku segera duduk disebelah mama.
"Gimana sama bahasa korea mu?"
"Kata bibi lisa bahasa korea ku sudah cukup mahir, setelah privat 2 bulan lalu. Kalau aku gak bisa bahasa korea mungkin aku bisa pakai bahasa Inggris dan Jepangku yang udah cukup mahir juga"
"Ah,syukurlah. Mama sudah menitipkamu dengan bibi jung. Jadi kamu disana akan tinggal bersama nya"
"Bibi jung?" Aku mengernyitkan dahiku.
"Apa kamu lupa dengan bibi jung?"
"Tunggu.." Aku berusaha mengingat ingat "Apa bibi jung ibunya si woo?"
"Ah ya benar sekali. Kamu juga sudah mama pindah kartu keluarga, tenang tapi ini hanya untuk sementara saja. Jadi namamu juga ada sedikit perubahan, menjadi Jung Se Na. Mengikuti marga bibimu" jelas mama.
"Jung Se Na?? Rasanya sedikit aneh jika aku mengucapkan nya"
"Lama lama pasti kamu terbiasa nantinya. Nama itu hanya untuk memudahkan orang disana memanggilmu" sahut mama.Setelah itu mama menyuruhku untuk beristirahat dan mama pun keluar dari kamarku.
Keesokan paginya aku pergi ke bandara Soekarno Hatta dengan diantar oleh kedua orang tuaku, adikku, dan tak lupa kedua sahabatku. Zee dan Vella. Tunggu, mengapa kedua sahabatku ikut? Pasti mereka berdua membolos sekolah. Membolos sekolah demi mengantarku? Wah.. Sahabat terbaik ini namanya.
"Jaga dirimu baik baik nak" ucap mama. Aku memeluk kedua orang tua ku.
"Ya, aku pasti menjaga diri baik baik" balasku.
"Sena, gua pasti kangen banget sama lu. Cepat balik ya." ujar Vella berpelukan denganku sambil menyeka air matanya.
"Kalau udah saatnya gua pasti balik kok." balasku.
"Lu jangan lupain kita berdua Sen. " sahut Zee.
"Gua gak bakal lupain kalian berdua" aku menahan air mata yang rasanya akan jatuh. Lalu kami berdua berpelukan kembali.
Aku melambaikan kedua tanganku sebelum aku memasuki pesawat. Rasa senang bercampur sedih berkecamuk didalam hatiku. Baru kali ini aku pergi sendiri ke luar negri tanpa orang tua. Lama perjalan Indonesia Korea membuatku tertidur di dalam pesawat. Saat aku membuka kedua mataku sudah banyak penumpang yang bersiap turun. Sepertinya aku tertidur cukup lama.
Saat pesawat sudah landing dan benar benar terhenti semua penumpang segera turun. Setelah turun dari pesawat aku berjalan keluar bandara. Mencari papan nama yang bertuliskan namaku. Aku mengedarkan padanganku ke semua arah. Mataku tertuju kepada ahjussi yang memakai jaket coklat, dia membawa papan namaku. Aku menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAIN LOVE
Fiksi PenggemarWoohyun adalah siswa paling tampan di sekolahnya dan juga diantara teman satu geng nya. Woohyun juga tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Namun setelah kedatangan murid pertukaran pelajar itu seketika merubah dunia Woohyun. Namun pada saat murid terse...