Chapter 6

44 11 0
                                    

Kami berempat berangkat memakai mobil Sunggyu. Dan Sunggyu pula yang menyetir dikarenakan hanya Sunggyu yang sudah memiliki izin berkendara. Sebenarnya aku bisa menyetir mobil, tapi aku belum mempunyai surat izin itu. Aku duduk dijok tengah bersama Se Na.

Kenapa aku jadi canggung begini ketika duduk bersama Se Na, padahal sebelumnya aku biasa biasa saja. Sekarang aku melihat wajahnya saja tak berani. Untung saja In Jung menyalakan music, yang akan meringankan kecanggunganku ini.

"Yupp.. Kita sudah sampai" In Jung bersorak.

"Yakk!! Ayo kita bersenang senang hari ini" Sunggyu ikut bersorak senang.

"Kajja.." Se Na berteriak sambil mengangkat kedua tangannya.

"Bagaimana kalau kita awali dengan naik itu?" Sunggyu menunjuk roller coaster.

"Kajja!!" Ucapku untuk menghilangkan kecanggunganku.

Kami berempat menaiki roller coaster dan lagi lagi aku duduk bersebelahan dengan Se Na. Teriakan Se Na seakan akan membuat telingaku tuli. Kencang sekali. Entah mengapa tetap saja aku merasa senang. Kami melanjutkan dengan menaiki perahu maut (kora kora). Kali ini Sunggyu yang berteriak keras sekali. Huh, sangat histeris. Setelah itu kami beristirahat sejenak dengan duduk di sebuah cafe outdoor agar bisa melihat suasana disini. Sunggyu dan In Jung pergi memesan minuman, meninggalkanku dan Se Na berdua. Se Na terlihat senang sekali hari ini.

"Bagaimana dengan lututmu?" Tanyaku. Lalu Se Na tersenyum.

"Sudah baikan. Bahkan sekarang sudah bisa untuk berlari" Jawabnya.

"Kau kelihatannya senang sekali"

"Ne. Karena aku belum pernah pergi ke tempat seperti ini."

"Kau tidak lelah?"

"Anni, aku masih ingin menaiki beberapa wahana lagi disini sebelum pulang"

"Pesanan datang!" Sunggyu dan In Jung kembali.

"Ah senang sekalii" Ujar Sunggyu.

"Kita belum berfoto bersama kan?" Seru In Jung.

"Belum, mari kita berfoto" ajak Se Na.

Ckreeekk-
Kami berfoto bersama.

"Hyung setelah ini kita akan kemana?" Tanyaku.

"Kitaaa" ucapannya terjeda sambil melihat lihat wahana "akan menaiki itu" Lanjutnya menunjuk wahana yang bertuliskan Tornado.

Setelah menghabiskan setengah dari minumnya Sunggyu, In Jung, dan Se Na berlari menuju wahana tersebut. Aku hanya berjalan mengikuti mereka dari belakang.

"Kau jalan lambat sekali seonbae!" Ucap Se Na menarik lengan tanganku dan menggandengnya  agar bisa berlari bersama.

Ketika Se Na menggandeng tanganku jantungku berdenyut kencang. Darahku berdesir. Tetapi segera kutepiskan semua itu. Aku malu jika aku ketahuan canggung didepannya.

Mungkin bisa dibilang Tornado adalah permainan terakhir kami sebelum pulang ke rumah masing masing. Sunggyu menawarkan mampir ke salah satu restoran untuk mengisi perut sebelum pulang. Kami semua setuju. Kebetulan didekat sini juga ada sebuah restoran jadi Sunggyu memilih restoran tersebut.

"Bagaimana kau pesan apa In Jung?" Tanya Sunggyu.

"Aku yang sama saja sepertimu" Balas In Jung.

"Kau Se Na?" Tanya Sunggyu.

"Aku satu mangkok bibimbab" Ujarnya.

"Kau Woohyun?"

"Aku sushi saja"

UNCERTAIN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang