"Seonbae, kenapa kau melakukannya lagi? Aku masih belum cukup umur untuk melakukan itu""Mianhe. Lupakan saja. Anggap saja aku sedang tidak waras hari ini"
"Aishh.. Aneh sekali dasar namja mesum!!" Geramku.
Lalu aku membaringkan tubuhku dan menarik selimut,menutupi seluruh tubuhku dengan selimut. Ku buka selimutku sedikit untuk mengintipnya. Tiba tiba ia terdiam. Bisa dibilang begitu lama, sambil memejamkan matanya. Kenapa dia? Apa dia merasa bersalah sampai segitunya?.
"Aku tidak berniat untuk membodohimu. Mianhe.. Aku sudah lancang menciummu." Ucapnya. Aku yang merasa iba segera membuka selimut dan angkat bicara kembali.
"Ada apa?"
"Jika aku menemuimu, ku pikir kau tak akan memaafkan sikapku. Tapi kurasa kau akan memahamiku."
"Arra. Kau bukan orang yang seperti itu. Aku juga sudah pernah menipumu. Kita impas sekarang"
"Maukah kau memaafkan ku Se Na?"
"Meskipun aku masih tidak terlalu senang, kali ini aku memaafkanmu. Tapi jika kau melakukannya sekali lagi, lihatlah apa yang terjadi setelahnya."
"Arraseo"
Wajah yang tadinya murung berubah menjadi bahagia. Ia mengulurkan tangannya kepadaku. Tapi aku tidak menerimanya. Aku takut nanti dia melakukan hal seperti tadi. Aku hanya meliriknya saja.
"Kau tak ingin berbaikan? Ayolah.. Aku tak akan menarik dan menciummu lagi."
Dengan ragu ragu ku terima uluran tangannya. Dan kami berdua berjabat tangan. Pertanda jika kami berdua sudah baikan. Woohyun lalu menceritakan semua tentang sikap kedua orang tuanya yang suka menggoda anak muda. Hingga akhirnya kami berdua tertawa lepas dan melupakan kejadian tersebut. Sekarang aku tahu alasan Woohyun kenapa dia memilihku untuk bertemu dengan orang tuanya. Jika kupikir lagi, aku juga suka dengan sikap kedua orang tua Woohyun. Mereka sangat harmonis dan terbuka.
"Sepertinya hari akan petang. Pulang dan Istirahatlah."
"Ah ne. Waktu terasa begitu cepat. Aku pulang dulu kalau begitu." Woohyun keluar dengan melambaikan tangannya kepadaku. Dan hanya kubalas dengan senyuman.
-***-
Malam ini adalah musim dingin pertama yang kurasakan semenjak aku di korea. Sepulangku dari minimarket, aku melihat ada taman bermain. Aku berjalan kesana dan duduk di ayunan sambil menikmati susu pisangku. Sendirian. Rasa rindu dengan kedua orang tuaku itu kembali hadir.
"Aku merindukanmu" Ucapku sambil memejamkan mata.
"Aww" ringisku sambil mengusap ngusap kening. Seseorang telah menyentil keningku.
"Kau sedang rindu pada siapa?" Ujarnya lalu duduk di ayunan sebelahku. Aku menoleh ke arahnya. Lagi lagi, Woohyun. Kenapa dia selalu ada dimana mana? Dia mirip seperti setan.
"Orang tuaku."
"Kau ingin pulang?"
"Geurae. Tapi aku tak ingin pulang sebelum aku memberikan prestasi. Aku ingin membanggakan nama keluargaku. Aku tidak ingin mempermalukannya." Balasku.
Tapi tidak ada sahutan dari Woohyun. Lalu aku melihat ke arahnya. Dia sedang menatapku.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Lanjutku."Eoh, aku baru ingat jika kau adalah murid pertukaran pelajar."
"Aku paling takut pada diriku sendiri. Meskipun itu perasaanku, aku tidak tahu kemana arah perasaanku. Meskipun aku sudah mencoba mengubah arah tapi tetap saja tidak berhasil. Tapi karena aku berada di korea, banyak bintang disini?"
![](https://img.wattpad.com/cover/122249316-288-k83752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAIN LOVE
FanfictionWoohyun adalah siswa paling tampan di sekolahnya dan juga diantara teman satu geng nya. Woohyun juga tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Namun setelah kedatangan murid pertukaran pelajar itu seketika merubah dunia Woohyun. Namun pada saat murid terse...