Chapter 28

53 7 1
                                    

Disaat itulah perasaanku sangat tidak karuan. Aku terlalu senang karena sudah mendapat lampu hijau dari keluarga Se Na. Aku tidak sabar untuk memberitahu kabar bahagia ini kepada Eomma dan Appa. Sehari setelah aku melamar Se Na seharusnya adalah jadwalku untuk kembali ke korea namun kali ini aku menunda jadwalku karena sekarang adalah hari kelulusan Se Na.

Pagi ini aku sudah bersiap siap untuk berangkat ke rumah Se Na. Sendirian. Sebelumnya aku mampir ke toko bunga untuk membeli bunga yang cocok untuk kelulusan Se Na. Tetapi sesampainya dirumah Se Na aku hanya melihat kedua orang tua Se Na dan juga adiknya. Lalu kemana Se Na?

"Woohyun!" Panggil pria paruh baya yang akrab disapa papa ole Se Na.

"Ah, iya paman." Balasku lalu berjalan dari gerbang menuju ke sumber suara.

"Ayo naik ke dalam mobil. Nanti kita tertinggal." Tegas papa Se Na. Kemudian aku duduk di jok tengah bersama adik lelaki Se Na. Papa Se Na pun segera tancap gas menuju tempat kuliah Se Na.

"Paman, dimana Se Na?" Tanyaku.

"Dia sudah berangkat duluan tadi." Jawab Papa Se Na.

"Kak Woo.." Seorang anak kecil menggoyang goyang tanganku.

"Iya, ada apa?"

"Kakak kan penyanyi, bisakah kakak menyanyikan sebuah lagu untukku? Aku ingin mendengar suaramu secara langsung."

"Benar, paman juga ingin mendengar suaramu Woohyun." timpal papa Se Na.

"Iya aku akan menyayikan lagu ciptaanku."

Lantas aku menyanyikan intro dari lagu Nodding. Sebenarnya ada perasaan canggung saat aku menyanyikan lagu itu didepan keluarga Se Na. Semua orang memberikan pujian kepadaku saat aku selesai menyanyikan lagu itu.

"High Voice sekali kamu nak. Aku menyukai suaramu itu." Puji papa Se Na.

"Terima kasih paman."

"Kak Se Na memang pintar memilih ke kasih."

"Haha.. Namamu siapa?" Tanyaku.

"Vero."

"Nama yang bagus. Cocok sekali untukmu."

Karena terkena macet dijalan perjalanan kami jadi terhambat. Jika tidak macet, pasti kami sudah sampai sejak 30 menit yang lalu. Sesampainya di kampus Se Na kami semua segera mencari tempat duduk. 10 menit kemudian prosesi wisuda program S2  pun dimulai. Aku menunggu giliran Se Na dipanggil. Sekarang sudah pada urutan 45, tapi kenapa nama Se Na belum juga dipanggil. Aku jadi sangat penasaran. Apa jangan jangan dia menjadi peserta terakhir. Tak lama setelah itu giliran Se Na pun dipanggil. Aku melihat Se Na dari kejauhan memakai kebaya dan Toga. Dia cantik sekali. Aku belum pernah melihatnya secantik ini. Perasaan ku lega sekali saat melihat Se Na.

Setelah prosesi wisuda Se Na selesai aku dan keluarganya Se Na menunggunya di sebuah gazebo dekat gedung kelulusannya. Tak lama kemudian Se Na datang. Semua orang pun memberinya ucapan selamat. Dan aku segera memberikan sebucket bunga untuknya. Dia nampak senang sekali dengan bunga yang kuberi.

"Karena kita semua sudah berkumpul. Mari kita foto bersama." Ucap papa Se Na.

"Kita selfie yuk." Tambah Vero, adik Se Na.

"Iya ayoo." Sahut Se Na.

Satu.. dua.. tigaa.. Cherrss...
Ckrekk

"Woohyun, bisa tolong untuk fotokan kami bertiga?" Ujar papa Se Na.

"Ah, iya paman dengan senang hati." Aku pun mebidik mereka sekeluarga dengan kamera milik Se Na.

"Terima kasih Woohyun. Nah, sekarang giliran kalian berdua yang mama foto."

UNCERTAIN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang