"Ada apa seonbae?" Tanyaku."Aku ingin membantumu untuk meluruskan kembali hubunganmu dengan Woohyun." Sahut Sunggyu.
"Jeongmal?"
"Sekarang ceritakan kenapa kau bisa melakukan hal itu dengan Myungsoo."
"Sebenarnya saat aku baru melihat Myungsoo seonbae sadar, aku hendak menelfon Woohyun. Tapi Myungsoo seonbae menahanku dan menyuruhku untuk duduk berhadapan dengannya. Aku duduk berhadapan dengannya namun dengan wajah menunduk. Myungsoo seonbae kemudian menyuruhku untuk melihat wajahnya. Lalu perlahan aku melihat wajahnya dan secepat kilat Myungsoo seonbae menciumku paksa. Aku sudah berusaha untuk menghindarinya tapi kekuatannya lebih kuat dariku. Aku tidak ada niat sama sekali untuk menyakiti Woohyun seonbae dengan cara seperti ini."
"Umm.. Jadi dari sini letak kesalah pahamannya. Nanti aku akan coba bicarakan bersama Woohyun."
"Gomapta seonbae. Maaf jadi merepotkanmu."
"Anniya, lagi pula aku juga tak ingin melihat kalian terus terusan bertengkar."
Setelah itu Sunggyu pamit kepada Myungsoo untuk segera pulang. Sekarang tinggallah kami berdua. Dari kejadian tersebut aku menjadi trauma dan tidak ingin duduk berhadapan dengan Myungsoo lagi.
"Kenapa kau tidak duduk disini?" Myungsoo menunjuk kursi yang ada disebelahnya.
"Aku hanya ingin menjaga jarak denganmu."
"Lalu, sebelumnya aku seperti apa? Kau tahu aku menyukaimu, tapi kau membuatku seperti orang bodoh dengan berpura pura tidak tahu. Dan sekarang kau mendorongku untuk pergi?"
"Jangan memaksakan dirimu. Ku mohon sekarang kau harus membedakan mana cinta dan mana pertemanan. Jika kau hanya peduli dengan satu orang maka hidupmu akan menjadi sulit."
"Aku tidak akan memaksakan diri. Aku tidak akan menjadi bebanmu. Kau cukup jalani kehidupanmu dan aku pun menjalani kehidupanku. Tapi, jangan paksa aku untuk melepaskan perasaanku."
"Aku tidak berhak melarang seseorang untuk menyukaiku. Perasaanmu kau sendiri yang merasakannya. Aku tidak berhak melarang perasaanmu untuk berhenti menyukaiku. Aku berterima kasih karena kau sudah menyukai. Tapi -" Myungsoo tiba tiba memotong omonganku.
"Aku tahu kau tidak bisa membalas perasaanku. Arraseo. Aku bukannya sudah pernah bilang, biarkan aku saja yang menyukaimu. Walaupun kau hanya mencintai Woohyun, aku tidak masalah. Tapi kumohon, jangan paksa aku melepaskan perasaanku. Hati ini, biarkan aku saja yang menyukaimu. Soal aku menciummu itu, mianhe."
"Ne. Sudah ku maafkan. Lusa aku akan kembali ke Indonesia."
"Mwo? Secepat itu? Lalu kau akan meninggalkan kami semua?"
"Mianhe. Tapi ini memang sudah waktunya. Nanti jika aku akan berangkat ke Indonesia akan ku usahakan datang kesini dulu."
Hari - hari berlalu tanpa terasa. Tanpa terasa pula aku sudah menghabiskan waktu dikorea selama 2 bulan. Saking cepatnya waktu berlalu, tanpa terasa besok adalah hari kepulanganku menuju negara asalku Indonesia.
Yah,kurasa aku sudah terlalu lama tinggal disini. Awalnya aku juga bertanya tanya apa bisa aku hidup disini. Tapi hidup disini tidak begitu buruk juga. Setidaknya aku bisa mempunyai teman yang selalu ada bersamaku.
Sebelum aku berangkat menuju bandara Incheon aku harus menepati janjiku untuk menjenguk Myungsoo dirumah sakit. Tapi saat aku baru akan masuk ke dalam rumah sakit, aku bertemu dengan Myungsoo yang sedang didorong oleh suster memakai kursi roda. Aku segera menghampirinya.
"Seonbae. Kau sudah boleh pulang?"
"Ne. Kata dokter aku sudah diperbolehkan rawat jalan."
"Seonbae. Bisakah kita berbicara sebentar sebelum kita berpisah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAIN LOVE
FanfictionWoohyun adalah siswa paling tampan di sekolahnya dan juga diantara teman satu geng nya. Woohyun juga tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Namun setelah kedatangan murid pertukaran pelajar itu seketika merubah dunia Woohyun. Namun pada saat murid terse...