Chapter 19

42 9 1
                                    

"Caranya?"

Myungsoo segera menarik pergelangan tanganku. Menggandengku hingga ke lapangan basket. Disana ada satu bola basket yang tidak terpakai. Myungsoo mengambilnya dan memberikan bola itu padaku.

"Anggap saja ring basket itu adalah Woohyun. Kau bisa menghantamnya dengan bola ini sebagai luapan emosimu."

"Geurae, akan kucoba."

Aku mulai mendrible bola basket ini. Dengan keras kulemparkan bola basket tersebut ke ring sampai menimbulkan bunyi yang sangat nyaring. Hal ini kulakukan berkali kali sampai tangan terasa sedikit pegal.

"Apa kau sudah meluapkan semua emosimu?" Tanya Myungsoo yang perlahan berjalan mendekatiku.

"Belum. Ini masih setengahnya." Balasku. Saat aku sudah siap untuk melemparkankan bola itu dengan sengaja Myungsoo langsung mengambilnya dan berlari mendrible lalu memasukkannya kedalam ring.

"Yakk seonbae!! Kau mengambil bolaku. Kembalikan"

"Shireo! Ambil saja kalau bisa."

Myungsoo masih terus saja menggiring bola mengitari lapangan lalu sekali kali ia memasukkannya dalam ring. Akhirnya aku memutuskan untuk segera merebut bola tersebut dari tangan Myungsoo. Aku harus mendapatkan bola itu. Kami berdua rebutan bola basket seperti anak kecil yang sedang rebutan permen lollipop. Tak terasa kini aku sedang tertawa karena rebutan bola basket. Aku cukup senang karena Myungsoo bisa sedikit menghiburku.

-***-

"Woohyun seonbae. Kau ada masalah dengan Se Na? Jika ku lihat tadi pagi Se Na juga mengacuhkanmu bukan?" Tanya In Jung.

"Entahlah aku juga tidak tahu kenapa Se Na seperti itu padaku. Tapi darimana kau bisa tau tentang kejadian tadi pagi?"

"Ah, anu. Aku tadi pagi hendak menghampiri Se Na saat di gerbang sekolah lalu keduluan olehmu. Jadi aku berjalan dibelakangmu dan Se Na. Dan aku tidak sengaja melihatmu diacuhkan oleh Se Na."

"Eoh. Apa Se Na tidak bicara apa apa tentangku?"

"Anni. Tapi dia sepertinya sangat kesal denganmu. Dia bilang moodnya akan rusak jika aku mengucapkan namamu."

"Dia aneh sekali."

"Woohyun. Sebenarnya apa hubunganmu dengan Se Na? Apa kalian pacaran?" Sunggyu tiba tiba ikut menyahut.

"Ah, mian semuanya sepertinya aku harus mencari Se Na."

Aku tidak menanggapi perkataan Sunggyu dan pergi meninggalkan mereka. Aku mencari sepanjang koridor namun tidak menemukan Se Na. Sampai tiba tiba telingaku menangkap suara Se Na yang sedang tertawa keras bersama seorang pria. Aku yang kini berada dilantai dua segera mencari sumber suara. Sepertinya suaranya dari luar. Aku melihat disekeliling sekolah hingga mataku melihat Se Na dan Myungsoo sedang berebut bola basket.

"Jung Se Na? Kim Myungsoo?" Gumamku.

Sejak kapan mereka menjadi sedekat ini lagi. Bukankah aku sudah pernah melarang Se Na untuk bergaul dengan Myungsoo. Aku berusaha untuk menstabilkan emosiku. Daripada aku mematung disini dengan melihat pemandangan yang tidak mengenakkan lebih baik aku kembali ke kelas.

Seusai sekolah aku menunggu Se Na didepan kelasnya dan seperti biasa aku mengantarnya pulang. Saat Se Na keluar dari kelasnya, lagi lagi dia mengacuhkanku. Ku panggil berkali kali namanya tapi dia enggan untuk menoleh. Tak ada cara lain untuk menghentikannya kecuali menarik tangannya. Kami seketika bertatapan lalu Se Na buru buru untuk memalingkan wajahnya.

"Wae?" Tanyaku.

"Mwo!"

"Kenapa kau-"

"Myungsoo seonbae!" Belum sempat aku meneruskan bicaraku Se Na sudah memotongnya dengan berteriak nama Myungsoo sambil melambaikan tangannya. Ia menepiskan tanganku dan segera berlari ke arah Myungso.

UNCERTAIN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang