Setelah menikmati Sunset ditepi pantai kami semua segera bersiap untuk pulang. Keesokan pagi nya aku sudah menunggu Woohyun tepat didepan pagar sekolah. Entahlah hari ini aku senang sekali, apa mungkin efek dari piknik kemarin belum hilang. Aku juga tak tahu.
"Nah itu dia, Woohyun seonbae." Aku segera berlari kecil dibelakangnya lalu langsung menutup kedua matanya dengan tanganku. Woohyun meraba raba tanganku.
"Uumm.. Kalau penculiknya seperti ini aku rela untuk diculik." Ujar Woohyun sambil senyum senyum sendiri lalu Woohyun mengangkat kedua tangannya, tanda untuk menyerah.
"Aishh."
"Wae? Kau kelihatannya bahagia sekali hari ini."
"Aku masih terbawa dengan suasana kemarin. Gomawo seonbae. Kau dan keluargamu baik sekali, aku menyukainya."
"Jeongmal?"
"Eoh."
"Syukurlah. Kalau begitu kapan kapan mari kita lakukan itu bersama kembali. Sekarang kita ke kelas, kajja!"
"Kajja."
Kami berjalan ke kelas sambil bergandengan. Waktu berjalan dengan cepat tak terasa kini sudah saatnya untuk pulang sekolah. Woohyun bilang katanya ia tak bisa mengantarku pulang karena ada tugas kelompok. Mau tidak mau hari ini aku pulang sendiri.
Saat aku akan menyebrang dijalan aku bertemu dengan Myungsoo dengan arah berlawanan. Kupikir ini masih lampu hijau untuk pejalan kaki, karena terakhir aku melihat masih ada 5 detik lagi.
"Myungsoo seonbae.." Teriakku sambil berlari ke arahnya.
"Jung Se Na Awasss!!!" Teriak Myungsoo. Saat aku melihat ke samping ada sebuah truk yang rem nya blong. Dengan cepat Myungsoo segera menarik lenganku hingga kami jatuh bersama di trotoar jalan. Tiba tiba aku terkejut melihat Myungsoo yang kepalanya mengeluarkan darah.
"Myungsoo seonbae.. Gwenchana? Ireona.. "
Aku segera menelfon 911. Saat itu memang aku sangat panik sampai aku bingung apa yang harus kulakukan setelah ini. Tak lama kemudian datanglah ambulance yang siap untuk membawa Myungsoo ke rumah sakit. Aku ikut masuk ke dalam ambulance sambil menangis. Aku takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi nantinya.
Saat sudah sampai di IGD aku segera menelfon Woohyun. Memberitahunya jika Myungsoo masuk ke rumah sakit karena menyelamatkanku dari sebuah kecelakaan. Aku terduduk sendirian di depan IGD menunggu dokter yang keluar dari ruangan tersebut. 30 menit kemudian Woohyun, Sunggyu, In Jung, Min Ah, Sungyeol, Hoya, Dongwoo, dan Sungjong datang. Woohyun yang melihat menangis segera memelukku.
"Jung Se Na gwenchana? Apa kau terluka?" Cemas Woohyun.
"Nan gwenchana." Balasku dengan masih terisak
"Lalu bagaimana keadaan Myungsoo?"
"Molla. Dokter yang menanganinya belum keluar dari tadi. Aku takut jika terjadi apa apa dengan Myungsoo seonbae.. Ini semua salahku."
"Se Na jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini bukan salahmu. Ini kecelakaan. Kecelakaan juga tidak ada yang tahu bukan." Woohyun mencoba untuk menenangkanku. Tiba tiba dokter yang menangani Myungsoo pun keluar.
"Seonsangnim, bagaimana keadaan teman saya?" Ujar Sunggyu.
"Kepalanya sedikit bocor dan kakinya terkilir. Tim kami sudah menangani lukanya tersebut. Saat ini dia masih belum siuman karena efek obat bius. Pasien akan dipindahkan ke ruang rawat inap." Ucap dokter tersebut.
"Khamsahamida." Ucap Sunggyu. Lalu dokter tersebut meninggalkan kami.
Pintu IGD kemudian terbuka. Seperti kata dokter tadi Myungsoo akan dipindahkan ke ruang rawat inap. Kami semua mengikuti Suster yang mendorong Myungsoo sampai ke kamarnya. Sudah lebih dari 2 jam Myungsoo masih belum sadarkan diri. Hingga akhirnya Woohyun mengajakku pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAIN LOVE
FanfictionWoohyun adalah siswa paling tampan di sekolahnya dan juga diantara teman satu geng nya. Woohyun juga tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Namun setelah kedatangan murid pertukaran pelajar itu seketika merubah dunia Woohyun. Namun pada saat murid terse...