Chapter 4

45 15 0
                                    

Hari ini aku pulang sekolah bersama Woohyun. Dia sebelumnya memang sudah mengirimkan pesan singkat padaku untuk pulang bersamanya. Sebenarnya aku malas sekali jika harus pulang bersamanya, karena dia adalah orang yang membosankan.

"Se Na, apa kau sudah menunggu lama" ucapnya ketika keluar dari kelasnya.

"Ne, lama sekali!!" Balasku disertai penekanan.

"Haha.. Salah sendiri kelasmu pulang terlalu awal" ketusnya lalu berjalan mendahuluiku.

"Aisshh jinja!!!" Ucapku penuh amarah. Rasanya ingin ku tendang saja wajah namja ini.

Kali ini dia mengantarku pulang dahulu untuk berganti baju dan segera pergi ke rumahnya. Sesampainya di rumah Woohyun, mata ini tak bisa berkedip. Melihat kemegahan rumah yang tak pernah kutemui sebelumnya. Woohyun mengajakku masuk dan menunggu nya di ruang tamu.

"Daebak!! Rumah ini besar sekali. Tetapi mengapa dirumah ini sangatlah sepi. Seperti tak ada tanda kehidupan" aku bermonolog sendiri sambil berjalan jalan melihat lihat isi rumah Woohyun.

"Kau sedang apa?!" Suara Woohyun mengejutkan ku.

"Anni, hanya ingin melihat lihat saja" seruku.

"Kajja, kita makan. Aku akan memasakkan sesuatu untukmu." Ujarnya yang sekarang sedang berjalan menuju dapur.

"Memangnya kau bisa memasak?" Ejekku padanya.

"Rasakan saja nanti masakanku. Kau! Tunggu di meja makan" Pintanya. Aku duduk sambil mengotak atik ponselku.

Tak lama aku menunggu masakan Woohyun pun matang dan ia sajikan padaku. Ia sengaja hanya membuat 2 porsi saja karena dirumah ini hanya ada aku dan Woohyun. Lalu aku mencicipi masakannya.

"Bagaimana enak tidak?" Tanyanya.

"Hmm.. Bagaimana ya jika dibilang enak juga tak terlalu enak, tapi jika kubilang tak enak kau pasti akan marah dan menambah waktu kesepakatan."

"Jadiii"

"Jadi ya lumayan" jawabku santai.

"Isshh, katanya lumayan tapi dia memakan seperti orang kelaparan" alibinya.

"Dimana orang tua mu? Dari tadi aku tak melihat keberadaannya"

"Mereka sedang ada proyek di luar negri"

"Berarti kau tinggal sendirian dirumah sebesar ini?"

"Ne. Sudahlah jangan banyak tanya. Setelah makan ajari aku bahasa jepang"

"Arrasseo."

Setelah selesai makan Woohyun mengajakku ke kamarnya untuk mengajarinya belajar bahasa jepang. Pandanganku tiba tiba terpancing dengan foto yang ia pajang diselah tempat tidurnya.

"Siapa ini? Dia tampan sekali!" Ujarku.

"Itu hyung ku" jawabnya.

"Apa dia tak tinggal bersama mu? "

"Anni"

"Lalu dia tinggal dimana?"Aku jadi semakin penasaran.

Woohyun menggandengku ke arah jendela kamarnya kemudian membuka jendela kamarnya.

"Disana hyungku tinggal sekarang" ucapnya sambil menunjuk arah langit. Dari kata katanya aku baru sadar jika hyung nya telah meninggal.

"Mianhe seonbae.. Aku tak bermaksut"aku meminta maaf padanya. Ia terdiam.

"Tak apa, sudah banyak orang yang sering bertanya seperti itu padaku"

"Aku jadi merasa bersalah karena menanyakan suatu hal yang seharusnya tak kutanyakan padamu" Batinku.

UNCERTAIN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang