Chapter 12

37 8 9
                                        


Aku melemparkan tubuhku ke kasur. Aku tidak percaya dengan hal yang barusan terjadi. Apa aku sedang bermimpi. Kejadian aneh macam apa tadi. Sungguh sulit untuk di logika. Tanpa pengetahuanku dia mengaku bahwa aku ini kekasihnya. Lalu dia juga menciumku tiba tiba.

Aishh.. Kurasa aku sedang frustasi berat karena ini. Tapi. Saat Woohyun menciumku kenapa aku tidak bisa mengelaknya. Bahkan kalau tidak salah aku menikmati ciumannya. Aaa.. Bisa gila aku karena hal ini. Jinja!! Dasar namja mesum.

Pagi yang cerah. Tenang. Angin berembus dingin. Sejak sehari yang lalu, aku tak bisa melupakan kejadian tersebut. Aku berangkat ke sekolah bersama Si Woo dengan menaiki bus umum. Saat kami berdua tiba didepan gerbang sekolah, aku menemui In Jung dan Min Ah yang sedang asyik bercanda gurau. Si Woo, kutinggalkan saja dia pasti dia juga mengerti kebiasaanku.

"Shin In Jung.. Kang Min Ah.." Sapaku sambil berlari ke arah mereka.

"Ah, Jung Se Na. Illuwa." In Jung melambaikan tangannya.

"Kajja kita ke kelas bersama."

"Kajja!!"

"Yakk Jung Se Na!!" Seseorang memanggilku dari belakang. Aku menoleh perlahan. Aku terkejut. Woohyun?

"In Jung. Min Ah.. Bisakah kita berlari ke kelas?" Ucapku lirih dan mengabaikan teriakan Woohyun.

"Tapi Woohyun seonbae memanggilmu?" Sanggah In Jung.

"Sudahlah. Abaikan saja.. Palli palli.." Aku, In Jung, dan Min Ah berlari menjauhi Woohyun. Walaupun aku sudah berlari, dia tetap saja meneriaki namaku.

"Jung Se Na!!" Teriak Woohyun.

Bel istirahat berbunnyi nyaring. Seperti biasa aku, In Jung dan Min Ah selalu menghabiskan waktu dikantin. Tapi kali ini perasaanku menjadi agak was was. Karena takut Woohyun akan menghampiriku. Dan yang benar saja. Aku melihat Woohyun bersama teman temannya menuju kantin. Dia melihat ku sedang makan bersama In Jung dan Min Ah. Langkah nya seketika menuju ke arahku. Dengan tergesa gesa aku membereskan tempat makanku dan menghindarinya.

"Chingu-ya aku duluan. Ada suatu masalah yang harus ku selesaikan. Ne." Belum sempat mereka mengiyakan aku sudah berlari meninggalkan mereka berdua.

"Aneh. Dia sepertinya punya masalah dengan Woohyun seonbae."

"Ne. Jadi membuatku penasaran."

Langkahku terhenti dilapangan. Aku duduk sendiri di tribun sekolah. Huh. Rasanya lega sekali bisa menghindar darinya. Kenapa bayangan sehari lalu sulit untuk dilupakan. Aku memukul kepalaku pelan. Perasaanku menjadi tidak karuan saat ini. Tiba tiba aku mendengar suara derap langkah seseorang menaiki tangga tribun. Aku menoleh ke kanan dan kiri namun tidak ada seorang pun.

"Whaahh!!" Seseorang telah mengagetkanku.

"Omo!! Si Woo?."

"Kau sedang apa disini sendiri?"

"Anniya.. Hanya ingin sendiri. Kau sendiri ?"

"Aku hanya ingin mencari udara segar. Boleh ku tanya sesuatu?"

"Ne"

"Kau punya masalah dengan Woohyun?"

"Anni. Kami baik baik saja." Bohongku.

"Lalu kenapa kau selalu menghindari Woohyun?"

"Ah.. Itu.. Itu hanya kebetulan saja. Tapi aku tidak berniat menghindari nya" alibiku.

"Apa nanti kau akan menjenguk Myungsoo?"

"Ne. Kau mau ikut?"

"Baru saja aku akan mengajakmu, kau sudah mengajakku dulu."

UNCERTAIN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang