Chapter 10

39 8 1
                                    

"Kajja, kuantar pulang hari ini. Mobilku sudah menunggu diluar" Ucapnya. Gawat, jika aku pergi bersamanya jantungku pasti akan berdebar aneh lagi.

"Anniya, tidak usah repot repot seonbae. Aku bisa pulang naik taxi. Lagi pula Si Woo sebentar lagi akan kesini" bohongku.

"Kau tak usah berbohong. Si Woo hari ini ada kelas tambahan sampai malam. Apa kau akan menunggu nya sampai malam?"

Sepertinya aku tak pandai berbohong. Lalu aku turun dari ranjang pasien dan meraih tasku. Saat aku akan meraih tasku Woohyun dengan cepat meraih nya dulu. Ia membawakan tasku. Menggandeng tanganku juga. Dan debaran dijantungku mulai lagi. Aku mencoba menstabilkannya dengan menarik nafas dalam dalam lalu dibuang.

Woohyun membawaku kedalam mobilnya. Aku tak berani melihatnya. Entah sejak kapan aku jadi seperti ini. Sesekali aku melirik pelan ke arahnya. Aku jadi penasaran, apa yang membuat sikapnya menjadi berubah seperti ini. Ah, mungkin dia ingin mengabulkan permintaan hyungnya. Berpikirlah positive Se Na. Aku melepaskan pandanganku keluar jendela.

"Ehmm.. Se Na"

"Ne"

"Apa kau menyukai seseorang saat ini?" Woohyun terlihat ragu ragu. Jika aku menjawab ada, pasti Woohyun akan penasaran.

"Anni.Wae?"

"Ah, tidak usah dijawab. Lupakan saja"  Logat bicaranya kali ini mirip dengan orang yang salah tingkah.

"Eoh, ini sudah sampai rumahku. Gomapta seonbae.. Hati hati dijalan"

Aku turun dari mobil Woohyun dengan sedikit memijit mijit kepalaku. Berjalan perlahan menuju pintu masuk. Aku berniat membuka pintu. Namun pintu terbuka dengan sendirinya. Ternyata Si Woo, Jung ahjussi dan ahjumma sudah bersiap rapi seperti ingin pergi.

"Se Na. Gwenchana? Kata Woohyun kau berada dirumah sakit tadi jadi kami ingin menjengukmu" Ujar Si Woo khawatir.

"Aigoo.. Se Na kau membuat ahjumma khawatir. Gwenchana? Siapa yang mengantarmu pulang? Ahjumma ingin mengucapkan terima kasih" Ahjumma mengedarkan pandangannya ke sudut sudut rumahnya.

"Nan gwenchana.. Aku hanya terkena anemia. Woohyun seonbae yang mengantarku pulang"

"Dimana dia sekarang ahjumma ingin mengucapkan terima kasih padanya"

"Kau terlambat. Dia sudah pulang beberapa menit yang lalu"

"Sekarang kau masuk setelah itu makan dan tidurlah pulihkan tenagamu"

"Ne ahjumma"

-***-

Ada yang menghebohkan dikelas. Bukan hanya di kelas, melainkan seisi sekolah. Para murid dan guru pun ikut heboh. Mereka menghebohkan Myungsoo yang sedang menyatakan cinta kepada Se Na di lapangan. Myungsoo adalah namja populer disekolah ini. Banyak sekali yang menginginkan Myungsoo menjadi kekasihnya. Tak hanya itu. Pembicaraan sumbang mengenai Se Na pun mulai ramai. Mereka bertanya tanya kenapa Myungsoo memilih Se Na untuk menyatakan cintanya? Apakah Se Na memakai dukun? Gila! Myungsoo mungkin sudah gila menyatakan cinta kepada hobae itu.  Itulah sedikit pembicaraan sumbang yang kudengar. Aku menyaksikan dari Myungsoo sedang memberikan bunga kepada Se Na. Sampai sekarang Se Na masih terdiam.

"Mianhe seonbae. Aku tidak bisa menerimamu."

Itulah jawaban Se Na yang kudengar. Dia menolak Myungsoo. Hatiku girang mendengarnya. Tapi terlihat seperti orang jahat.

"Wae?" Myungsoo berujar. Ia menatap dalam mata Se Na.

"Kau sudah ku anggap seperti kakakku sendiri."

UNCERTAIN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang