Keesokan harinya Darren dan Rendy sudah berada di sekolah lagi.
"Gila! Gue jetlag nih kayanya," keluh Rendy.
Darren tidak menanggapi dan sibuk mengeluarkan buku-bukunya.
"Harusnya gue nggak usah masuk sekolah hari ini, gue ngantuk berat. God gue butuh vitamin," Rendy mengumpat. "Gue pengen ke lapangan rasanya Secara kalau gue maen basket bakalan ada dedek-dedek gemes yang ngelihatin gue sambil teriak-teriak manja. Kyaa kak Rendy keren, kak Rendy ganteng, kak Rendy hot, kak Ren--"
Darren menutup mulut Rendy dengan kertas. Entah cewek seperti apa yang bisa mengidolakannya.
"Bah, jahatnya!"
"Telinga gue budeg dengerin ocehan lo yang unfaedah itu."
"Kemaren aja lo bisa lembut banget ke Zania. Sekali-kali lembut dong ke gue."
"Ogah."
Rendy mencebikkan bibir dan kembali ke bangkunya. Tak lama guru Matematika mereka datang dan memulai pelajaran yang paling di benci Rendy itu.
Satu jam berlalu dengan kebosanan. Darren melirik Rendy yang terlelap di mejanya. Ck, bisa-bisanya tu anak. Batin Darren.
Darren mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Tempat favoritnya untuk menghilangkan kebosanan saat jam pelajaran sambil melihat-lihat sekitar. Kebiasaan Darren memainkan pena di tangannya, mengetuk-ngetuk ke meja. Pandangannya berhenti di satu titik. Dilihatnya Mika sedang tertawa kepada Siska.
Darren teringat pesan Mika kemarin yang belum sempat dibalasnya.
Walau bagaimanapun sekarang Darren adalah Daffa. Apalagi setelah mendengar pengakuan Rendy di depan Daffa kemarin. Darren jadi tahu arti Mika bagi Daffa. Sebisa mungkin dia memang harus menghindari cewek itu, tapi tetap harus bersikap baik padanya.
Tiba-tiba Darren mempunyai ide untuk membunuh kebosanannya, diambil ponselnya dan mengetikan sesuatu.
Sorry. Kemaren gue sibuk banget.
Send.
Darren kembali menatap keluar jendela. Dilihatnya Mika merogoh sesuatu di saku dan wajahnya terlihat sangat girang. Darren yang memperhatikannya tersenyum geli.
Bawel
'Ga apa-apa kok, Kak 😁' 08:32Cuma gitu doang? Ck.
Darren
'Lo kenapa ga masuk kelas?' 08:33Darren melihat Mika sedang celingak celingukan mencari seseorang di sekitarnya sebelum mengetikan sesuatu.
Bawel
'Kok kakak tau?' 08:35Mampus! Kenapa juga gue nanya gitu. Nanti dia kegeeran lagi, disangka gue merhatiin dia dari jauh.
Darren mengumpat.
Akhirnya dia memilih tidak membalas pesan itu dan kembali fokus ke guru malang yang tidak di dengarkan oleh sebagian murid bejatnya yang sibuk dengan dunia mereka sendiri termasuk Rendy dan dirinya.
Darren merasakan ponselnya bergetar lagi. Sudah dapat dipastikan kalau itu adalah... Penasaran, Darren kembali membuka ponselnya.
Bawel
'Nanti istirahat kedua aku tunggu di taman yak kak, aku masak ayam Geprek lhoo hari ini 😊' 08:53Tak mau berjanji, Darren tidak menggubris. Dia akan datang atau tidak tergantung moodnya nanti. Diliriknya Rendy yang sudah ngiler di bukunya. Darren mengernyit jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS D √ [COMPLETED]
Teen Fiction( 15+ ) Darren dan Daffa, si kembar identik yang berbeda. Daffa yang tidak populer dan tertutup harus tinggal kelas sebanyak 2 kali karena sakit. Dua keberuntungan Daffa di sekolah adalah memiliki sahabat setia bernama Rendy dan ditaksir cewek cant...