Villa yang ditempati Mikaela terasa sepi hari ini. Rendy mengatakan dia pergi meet up dengan teman-temannya yang juga sedang berada di Bali dan akan menginap satu malam. Zania dan Darren pergi ke rumah saudara Zania sejak kemarin. Tinggal Siska, Tiwi, Mikaela dan Daffa.
Itupun Daffa juga sejak tadi pagi tidak terlihat. Mbak Ida bilang ia dimintai tolong oleh sang pemilik Villa untuk bertemu seseorang yang Mika tidak tau siapa itu. Kemungkinan rekan bisnis Tante Vina.
Mikaela merasa bosan. Walau dia dan kedua temannya sedang sibuk menonton film dari dvd yang diberikan mbak Ida, tetapi pikiran Mikaela ada di tempat lain. Darren. Ia merindukan cowok itu tanpa alasan.
Cerita yang ditampilkan dilayar televisi sudah tidak Mikaela hiraukan, mengerti saja tidak. Padahal tinggal dua hari lagi waktu mereka untuk liburan, setelah itu mereka akan kembali ke Jakarta dan menjalani aktivitas masing-masing.
So, jadi beginilah ia sekarang. Menonton film yang membosankan sambil menggigiti jarinya.
Begitu melihat ponselnya yang bergetar dan menyala, Mikaela segera bangkit dari Sofa, meraih ponsel itu dan menggeser tombol yes.
"Bosen?" tanya seseorang dari seberang yang tak lain adalah Daffa. Dia benar-benar tau apa yang Mikaela rasakan, seperti ada kontak batin. Oke, anggap saja Mikaela lebay.
"Hmm, sedikit kak."
"Mau keluar?"
"Kakak dimana?"
"Lagi dijalan sih, dianter supir pulang."
"Mau keluar kemana?"
"Tanah Lot."
Tempat yang sejak awal Mikaela ingin kunjungi. Mikaela tersenyum masih menggenggam ponselnya.
"Tunggu ya, aku tanya Siska sama Tiwi dulu."
"Jangan."
Mikaela mengerutkan dahinya. "Kenapa?"
"Berdua aja."
"...."
"Kita pergi berdua aja. Aku mau kita berdua aja."
"Hmm tapi kak--"
"Kamu nggak mau?"
"Siska sama Tiwi gimana?"
"Aku udah kirim pesan sama mereka, mereka bilang oke."
"Kapan?"
"Barusan."
Mikaela menengok ke arah kedua temannya yang kompak memegang ponsel sambil tersenyum penuh makna pada Mikaela. cewek itu tampak berpikir sejenak.
"Ya udah, ajak aja mereka." ucap Daffa akhirnya menunggu jawaban Mikaela yang sulit untuk memutuskan.
Terdengar sedikit nada kekecewaan pada suara Daffa, walau Mikaela yakin Daffa mengucapkan hal itu sambil tersenyum.
"Kita pergi berdua aja kak." Cewek itu tidak ingin Daffa kecewa.
"Yakin?"
"Iya."
"Ya udah kamu siap-siap ya, dua puluh menit lagi aku sampe, kita langsung pergi aja soalnya udah jam segini."
Mikaela mengangguk-angguk melirik jam dinding yang menunjukkan pukul dua kurang, lalu menutup ponselnya dan segera berlari ke dalam kamar untuk bersiap.
.
"Waaah, berkali-kali dateng ke Bali, baru sekali ini aku ke Tanah Lot kak." ucap Mikaela menyusuri jalan menuju pura tanah Lot.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS D √ [COMPLETED]
Novela Juvenil( 15+ ) Darren dan Daffa, si kembar identik yang berbeda. Daffa yang tidak populer dan tertutup harus tinggal kelas sebanyak 2 kali karena sakit. Dua keberuntungan Daffa di sekolah adalah memiliki sahabat setia bernama Rendy dan ditaksir cewek cant...