Epilog

23.7K 683 49
                                    

7 years later...

"Hi Darren, long time no see."

"I'm very busy, Mr. Leo." Darren menjabat uluran tangan salah satu teman berbisnisnya itu.

"I know, ngomong-ngomong, selamat atas pertunanganmu dengan Dr. Caroline."

"Thanks."

"Dia sangat cantik.. dan sexy." bisik Mr. Leo sambil mengedipkan sebelah matanya genit.

"I agree with you. Aku sangat beruntung bukan?"

"Yes, you are. Dia adalah perempuan yang sangat dewasa dan pintar." puji Mr. Leo. "Oh, iya, silahkan duduk dulu. Kau mau minum apa?"

Mr. Leo memanggil sekretarisnya untuk mendekat.

"Tidak usah repot-repot, berikan aku wine terbaikmu."

Mr. Leo terbahak, dia memerintah sekretarisnya untuk mengambilkan apa yang Darren minta, walau lebih tua enam tahun dari Darren tapi pria itu sangat menyukai Darren menjadi temannya. Baginya Darren adalah pria yang cerdas.

"Seharusnya Dr. Caroline menjadi milikku, dia lebih cocok untukku, bahkan usianya lebih tua darimu."

"Tapi dia memilihku Leo."

Pria yang berkebangsaan Perancis itu tertawa lagi, dengan mata hijau terangnya dia memandang Darren yang memanggilnya tanpa embel-embel mister.

"Jadi kenapa kau mengundangku kemari huh?" tanya Darren.

"Tentu saja untuk urusan bisnis, aku kagum padamu, tiga tahun begitu kau memegang perusahaan ayahmu, perusahan itu maju pesat."

"Itu perusahaan ayahku. Bukan milikku, aku akan membangunnya sendiri nanti."

"Aku tau kau pasti bisa. Jadi sebenarnya aku ingin meminta tolong padamu."

"Katakan itu sejak tadi Mr. Leo."

"Kau benar-benar tidak sabar ya."

"Ya, begitulah aku, tidak suka basa basi."

Mr. Leo berdiri dari sofa dan mengambil setumpuk berkas kemudian menaruhnya di depan Darren.

"Sekretarisku mengajukan resign karena dia akan menikah bulan depan. Aku ingin kau memilihkan lagi sekretaris terbaik dari pengamatanmu seperti dua tahun lalu."

"Hanya itu?"

"Tentu saja, lihat dia, dia sangat pandai dalam mengurus semua pekerjaanku." ucap Mr. Leo begitu melihat sekretarisnya kembali dengan sebotol wine mahal dan gelas kaca mewah.

"Kau terlalu memujiku pak." ucap wanita bersetelan blazer hitam, sambil menuangkan wine itu ke dalam gelas.

"Dia sekretaris pilihanmu, sayang sekali dia setia pada pasangannya, jika tidak mungkin kami sudah berselingkuh. Bukan begitu sayang?"

Yang ditanya hanya membuang napas lelah, dia sudah sangat paham bagaimana sifat bosnya itu. "Saya permisi pak."

Sudah rahasia umum jika Mr. Leo adalah pria yang genit. Tapi, dia sangat profesional jika menyangkut soal pekerjaan, itulah alasan kenapa  Darren sangat menyukai bekerjasama dengan pria itu.

"Sesekali kau harus memilihnya sendiri Mr. Leo, itu akan melatih instingmu dalam menilai seseorang." Darren menyesap wine-nya terlebih dahulu sebelum mulai melihat tumpukan berkas yang Mr. Leo serahkan kepadanya.

Satu persatu berkas itu dia eliminasi dengan membuangnya asal ke lantai setelah mengeceknya tak sampai satu menit.

Perhatian Darren teralihkan ketika melihat sebuah foto di salah satu berkas. Foto seorang gadis dengan rambut terikat, tapi Darren masih sangat mengenali wajah gadis itu. Wajahnya benar-benar tidak berubah setelah sekian lama Darren tidak melihatnya.

TWINS D √ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang