Bagai tersambar petir disiang bolong, Mikaela tidak percaya apa yang baru saja Darren katakan padanya. Darren memintanya untuk menerima Daffa.
"Ma..maksud kakak?"
"Maksud gue cukup jelas Mika. Ikut gue ke rumah sakit sekarang. Bilang sama Daffa kalau Lo juga cinta sama dia."
"Aku nggak cinta sama dia kak."
"Belajar buat cinta lagi sama dia."
Plak.
Satu tamparan keras mendarat tepat di pipi Darren. Mikaela sangat marah, tega sekali Darren mengatakan hal itu padanya.
"Kakak pikir hati aku ini apa?"
"...."
"Kakak tiba-tiba dateng dihidup aku, terus buat aku jatuh cinta sama kakak, dan kakak dengan gampangnya nyuruh aku untuk balik lagi sama kak Daffa?"
"...."
"Kakak pikir kakak siapa? Apa hak kakak nentuin siapa yang bakal aku cintai?"
Mata Mikaela memerah, dadanya bergemuruh seperti ingin memuntahkan sesuatu yang menohok tenggorokannya. Dia menangis tanpa bisa ditahan lagi.
"Aku cinta sama kak Darren." ungkapnya pilu. "Aku cinta sama kakak, kak."
"Daffa cinta banget sama kamu Mika."
"Hati aku bukan bola basket yang bisa kakak oper kesana kesini."
Darren membisu, melihat kilatan penuh amarah di mata Mikaela.
"Pulang kak, aku mohon pulang sekarang. Aku nggak mau ngomong sama kakak."
"Mika.. aku mohon, Daffa kritis."
Kali pertamanya Darren memohon kepada Mikaela. Jika dalam keadaan biasa Mikaela pasti bersorak senang, untuk pertama kalinya seorang Darren memohon kepadanya.
Tapi yang ada sekarang hanya kesakitan, Darren memohon kepada Mikaela untuk kembali mencintai Daffa. Itu membuat hati Mikaela sakit.
Mikaela berjalan meninggalkan Darren menuju kamarnya. Darren sempat berlari mengejar Mikaela dan meraih tangan cewek itu, tapi dengan kasar Mikaela menampiknya, membuat Darren mematung tak percaya. Cukup sudah Darren memperlakukannya dengan semena-mena. Dia tidak ingin Darren lebih melukai hatinya.
Bukannya Mikaela tidak mau menemui Daffa. Dia sangat ingin menemui Daffa saat Darren bilang jika Daffa kritis. Dia hanya tidak suka bagaimana Darren menyerah dan menyuruh Mikaela memilih Daffa. Cewek itu yakin Daffa tidak akan menyukai hal itu.
Dia hanya ingin menemui Daffa sebagai teman, sebagai seorang sahabat yang memberi semangat pada Daffa.
.
"Keadaan Daffa sudah stabil, saya akan buatkan surat rekomendasi untuk membawanya ke Singapura secepatnya pak." Ujar dokter yang menangani Daffa ketika keluar dari ruang ICU.
"Terimakasih dok, saya mau pelayanan yang terbaik, untuk biaya tidak masalah bagi kami."
"Baik pak Brata, kami akan mengusahakan yang terbaik bagi anak anda."
"Sekali lagi terimakasih dok."
Dokter itu berlalu. Brata pergi menemui Ema dan Darren yang tengah duduk sambil berbicara pada Rendy yang datang menjenguk Daffa.
"Nak, sebaiknya kamu anter mama kamu pulang, persiapkan semuanya, dokter bilang keadaan Daffa sudah stabil, kita bisa bawa Daffa ke Singapura."
Ema menyeka air matanya. "Syukurlah pa."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS D √ [COMPLETED]
Genç Kurgu( 15+ ) Darren dan Daffa, si kembar identik yang berbeda. Daffa yang tidak populer dan tertutup harus tinggal kelas sebanyak 2 kali karena sakit. Dua keberuntungan Daffa di sekolah adalah memiliki sahabat setia bernama Rendy dan ditaksir cewek cant...