Satu Minggu berlalu tanpa kepastian dari Darren. Dia menghilang, pergi ke Singapura dan tidak menghubungi Mikaela sama sekali.
Mikaela turun dari mobilnya, berbicara sebentar kepada pak supir. Seragam sekolah sudah terpakai rapih, sangat pas ditubuhnya. Dia sudah naik ke kelas XII sekarang.
"Mikaaaaaa."
Tiwi berlari menghampiri Mikaela lalu memeluknya.
"Gimana liburan Lo?"
"Asik banget Tiwi, gue jalan-jalan ke Bali."
"Yeee itu kan sama gue, bukan itu, seminggu ini gimana?"
"Biasa aja, gue cuma di rumah, palingan jalan sama Daffa. Lagian Lo ngilang kemana sih? Gue telpon, diluar jangkauan terus."
"Sorry, gue ke rumah eyang gue, disana nggak ada sinyal. Gue sampe stress tauk."
"Oh."
"Eh, Darren gimana?"
Tiwi menanyakan hal yang tidak tepat. Darren adalah sumber dari segala sumber kekesalan Mikaela. Tak suka dengan pertanyaan itu Mikaela merengut kesal ke arah Tiwi.
Dengan senyuman tak bersalah, Tiwi mengganti pertanyaannya. "Kak Zania apa kabar ya?"
Bukannya membuat Mikaela lebih baik, pertanyaan Tiwi semakin membuatnya kesal. Hal-hal yang berhubungan dengan Darren dan Zania membuat pagi Mikaela menjadi suram.
Cewek itu belum menceritakan apa yang terjadi pada Darren dan dirinya sewaktu di Bali. Dan dia akan menceritakan pada kedua sahabatnya hari ini.
"Mereka udah balik ke Singapura."
"Oh iya ya, mereka pasti udah mulai kuliah lagi, by the way, Lo udah jadian sama kak Daffa ya?"
"....."
"Kan romantis banget tuh waktu di Bali."
"Belum."
"Masa?"
"Gue mau cerita sesuatu sama kalian, nanti, istirahat pertama."
"Cerita apa?"
"Ten--"
"Ngobrolin apaan sih? Sampe gue dateng nggak disambut?
Suara cempreng khas Siska terdengar dari arah belakang mereka. Tiwi dan Mikaela menengok bersamaan.
"Siskaaaaa." Tiwi dengan lebaynya memeluk Siska.
Tidak dengan Mikaela, karena selama liburan mereka sering berkomunikasi, tapi Mikaela belum menceritakan apapun pada Siska. Mikaela hanya bercerita kalau Daffa sering datang ke rumahnya dan mengajaknya pergi.
"Udah, udah, lebay banget." Siska melepas pelukan Tiwi dan memasukan tangannya ke kantung jaket biru yang ia pakai. "Dingin banget hari ini."
"Iya, semalem hujan lagi." tambah Tiwi.
"Jadi apa yang mau Lo ceritain? Kok Lo baru bilang sekarang?" Siska yang tidak sengaja mendengar obrolan Tiwi dan Mikaela penasaran karena selama dirinya dan Mika berkomunikasi, Mikaela sama sekali tidak membahas hal itu.
"Tentang gue, kak Daffa sama kak Darren."
"Cie, cinta segitiga ceritanya?" goda Siska.
"Tau ah Sis, ya udah, nanti ya Istirahat."
Mereka berpisah dengan Tiwi dilorong, karena cuma Tiwi yang berbeda kelas dengan mereka.
.
"Jadi Lo mau cerita apa?" Tiwi bertanya pada Mikaela sambil menyeruput es jeruknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS D √ [COMPLETED]
Ficção Adolescente( 15+ ) Darren dan Daffa, si kembar identik yang berbeda. Daffa yang tidak populer dan tertutup harus tinggal kelas sebanyak 2 kali karena sakit. Dua keberuntungan Daffa di sekolah adalah memiliki sahabat setia bernama Rendy dan ditaksir cewek cant...