Part 24 : Happy B'day Mika

9.4K 626 8
                                    

Cahaya matahari pagi masuk dari celah-celah jendela kamar Mikaela yang semakin lama semakin terasa menyengat. Cewek itu mengerang dari tidur. Ia menggeliat membenarkan diri ke posisi nyaman, menutup sebelah matanya karena  terganggu akan silau matahari nakal yang mengusiknya.

Mata cewek itu sedikit terbuka karena tidak juga dapat menghalau cahaya. Mendapati ayahnya yang berdiri di depan jendela sedang membuka tirai, Mikaela terbangun dengan malas, mengucek-ucek matanya dan menyibak selimutnya.

"Papa!" Teriaknya sadar, melompat dari ranjang dan menghambur ke pelukan ayahnya.

Sang ayah dengan senang hati menerima pelukan putri kesayangannya dengan erat.

"Selamat ulang tahun sayang." Marta memberikan kecupan dipipi Mikaela.

"Makasih papa, mana hadiah untuk Mika?" Pinta anak gadisnya manja.

"Sayang mau apa? Tas? Sepatu? Apapun pasti papa kasih."

Mikaela memegang dagunya tampak seperti berpikir. "Aku udah punya semuanya pa, aku mau papa seminggu ini di rumah aja."

"Papa harus bekerja nak, bagaimana kalau tiga hari?" tawar Marta.

Mikaela menggeleng. "Satu Minggu dong pa, please."

Senyuman nampak di wajah Marta, dia mengelus rambut buah hatinya dengan kasih sayang. "Hadiah kamu ada di bawah. Sana lihat."

"Beneran pa?"

"Iya sayang."

Bagaikan anak umur lima tahun, Mikaela mengecup pipi Marta sebelum berlari ke bawah. "Makasih ya pa."

Marta mengikuti Mikaela.

Disana sudah ada bungkusan kado yang sangat besar, Mikaela melihatnya dengan terkagum-kagum. Begitupun bi Salma dan pak Tarjo yang ikut merayakan ulangtahunnya.

"Apa ini pa?" Tanya Mikaela penasaran.

"Buka dong sayang."

Tak menunggu lama, Mikaela segera membuka bungkusan itu. Ternyata isinya adalah boneka Panda yang amat sangat besar. Besarnya melebihi badan Mika.

Mikaela segera memeluk boneka berbulu lembut itu. "Aku suka pa."

Cewek itu memang mengoleksi boneka dan ayahnya sengaja mendatangkan boneka itu dari Jepang.

"Hadiah yang lain ada di lemari kamu ya sayang."

Bisa menebak apa yang diberi ayahnya, Mikaela tertawa lebar. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ayahnya pasti membelikan tas branded, baju baru, sepatu, perhiasan dan apapun yang pasti wanita normal akan senang jika mendapatkannya. Dan Mikaela adalah salah satu dari mereka, walaupun sebenarnya ia tidak terlalu memerlukan barang-barang itu.

Tak lupa bi Salma pun memberi hadiah pada Mikaela, yaitu kue tart super besar dengan hiasan bunga yang sangat cantik. Setiap tahun bi Salma selalu membuat kue ulang tahun untuk Mikaela. Suatu hari nanti jika Mikaela sudah bekerja, ia punya impian membukakan toko kue untuk bi Salma, karena kue buatannya enak.

"Hari ini anak papa bahagia banget, siapa sih yang kemarin dateng ke rumah?"

Mikaela melirik ke arah bi Salma yang juga menatapnya sambil meringis memperlihatkan gigi gingsulnya. Mikaela tau, pasti bi Salma menceritakan apa yang terjadi pada ayahnya. Dengan tingkah manja, cewek itu merangkul tangan ayahnya sambil tersenyum malu-malu.

"Papa bahagia kalau kamu bahagia nak, tapi jangan sampai seperti kemarin, nggak makan sama sekali sampai sakit." Marta tersenyum lembut menatap anak satu-satunya itu.

TWINS D √ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang