Part 9 : Jawab, Kak!

9.9K 602 2
                                    

Sejak kejadian di perpustakaan rasa kesal Mika menguap hilang entah kemana. Tetapi ucapan manis Daffa itu hanyalah ucapan manis belaka. Mungkin hanya untuk membuatnya senang. Buktinya sampai sekarang Daffa sama sekali tidak pernah memberitahukan keinginannya. Terhitung sudah beberapa hari semenjak Daffa mengatakan bahwa dirinya akan bilang ke Mika kalau ingin makan masakannya. Kenyataannya Mika-lah yang selalu mengirim pesan duluan untuk menanyakan apakah Daffa ingin dibawakan bekal atau tidak.

Dan tidak.

Sampai hari ini Mika tidak pernah membawakan Daffa bekal lagi.

Mika memandang ke arah lapangan basket yang tidak jauh darinya. Sekarang dia, Siska, dan Michelle sedang duduk di bangku bawah pohon beringin samping kelasnya sambil melihat Daffa dan Rendy yang sedang melatih junior-juniornya.

Semenjak hari itu Michelle selalu mengikuti Mika dan Siska. Mungkin karena Michelle belum punya teman. Mika juga membiarkan Michelle bersamanya daripada harus membiarkan Michelle bersama Daffa, walau pada kenyataannya jika ada kesempatan Michelle selalu dekat-dekat dengan Daffa.

"Daffa populer banget yah sekarang, tuh lihat banyak cewek-cewek yang ngelihatin dia," suara cempreng Siska menginterupsi.

"Wajar, Kak.  Lihat aja, he is so damn cool."

Mika menengok melihat Michelle memuji-muji Daffa. Kan, kan, kan, seems She really likes Daffa.

Sebenarnya itu wajar karena Daffa memang belum punya pacar. Jadi siapapun bebas untuk mengejarnya termasuk Michelle. Yang harus Mika lakukan sekarang hanya memenangkan hati Daffa.

Rendy terlihat melambaikan tangan ke arah mereka. Michelle dengan semangat membalasnya.

Mika masih memperhatikan Daffa.

Astagaaaaa.. dia emang ganteng banget sekarang! Jerit Mika dalam hati. Baginya melihat rambut Daffa yang acak-acakan malah membuat Daffa semakin keren.

Mika jadi ingat pada jaket Daffa yang belum dia kembalikan. Dia tidak akan mengembalikannya. Kecuali kalau Daffa memintanya. Tapi sampai sekarang dia sama sekali tidak menanyakan jaket itu. Mika menganggap itu hadiah untuk kesabarannya selama ini, memiliki jaket Daffa.

Rendy berjalan ke arah mereka, tapi Daffa masih bergeming di tempat sambil meminum air mineralnya.

"Hai, cewek-cewek cantik, kakak ganteng aus nih," ujar Rendy.

"Minum tuh air got," ceplos Siska yang membuat Mika tertawa begitu juga Michelle.

"Ya elah jahat banget."

"Sabar ya, Kak, nih Michelle kasih air minum."

"Makasih, Michelle cantik."

Rendy mengambil botol air mineral yang disodorkan Michelle. "By the way, Mik, OSIS mau ngadain apa untuk ultah sekolah kita?" tanya Rendy sambil membuka botol air minumnya.

SMA Nusa Bangsa memang setiap tahunnya mengadakan acara untuk memperingati berdirinya sekolah mereka yang saat ini telah menjadi salah satu sekolah favorit di kota mereka. Dan Mika adalah salah satu anggota OSIS di sekolahnya.

"Lomba karya seni, sama malem puncak kita ngadain pentas seni. Tahun ini temanya seni."

"Pentas seni?"

"Iya, ada drama musikal, live music, dan paling penting tahun ini ada pesta dansa," Mikaela girang membayangkan dirinya akan berdansa dengan Daffa.

"Pesta dansa? Emang boleh?" tanya Siska.

"Yep, ketua OSIS katanya udah rapatin hal ini sama sekolah. Guru-guru juga bakalan ikut pesta dansa. Dan ketua OSIS bakal menjamin kalau acara ini aman," jawab Mika mantap.

TWINS D √ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang