Part 20 : Double Heartache

8K 591 10
                                    

Mikaela melemparkan tubuhnya ke atas ranjang setelah berlari dan mengunci pintu kamarnya. Panggilan dari bi Salma tidak lagi ia hiraukan. Cewek itu menangis sejadi-jadinya meluapkan kekesalan dan kesedihannya.

Di samping lemari besar yang ada di kamarnya, ia sudah menggantung dress yang kemarin dibeli untuk pesta dansa. Bahkan bi Salma sudah menggosoknya dengan sangat licin. Sia-sia saja ia membeli dress itu karena ternyata Daffa muak padanya.

Bantal berwarna putih yang digunakan Mika untuk menutupi wajahnya sudah basah dengan air mata dan ingus. Hati Mikaela sangat sakit mengingat perkataan Daffa padanya.

Hari ini adalah hari terburuknya.

Saat-saat seperti ini ia jadi sangat merindukan ibunya yang dulu selalu ada saat Mikaela menangis. Mengingat ibunya air mata Mikaela semakin deras mengalir. Ayahnya tidak di rumah sekarang. Ayahnya sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar kota. Tidak ada tempat mengadu bagi Mikaela. Hanya bi Salma yang setia mengetuk pintu kamarnya dari tadi ingin tau keadaan Mika sambil terus memanggil namanya.

Tapi Mika tidak bergeming, ia tidak ingin membuka pintu itu. Mika hanya ingin sendirian sekarang. Meresapi kejadian yang ia alami hari ini.

Mikaela terisak dalam diam.

Padahal ia mengira kalau dia dan Daffa sudah sangat dekat. Dan yakin kalau Daffa pun punya perasaan lebih padanya.

Lagi-lagi Rendy membohonginya.

Rendy. Mikaela ingat nama itu. Ia segera menggambil ponselnya dan mengirim pesan pada Rendy.

'PEMBOHONG!'

Satu kata itu yang Mika tulis. Ia merasa marah juga pada Rendy yang membuatnya berharap lebih pada Daffa.

Ponsel Mikaela berdering tak lama setelah itu. Rendy menelponnya.

Mikaela merijek panggilan Rendy.

Berulang-ulang Rendy menelpon akhirnya Mika mengangkatnya dengan terisak.

"Kenapa Mik?"

"....."

Mikaela diam tak menjawab.

"Lo nangis?"

"Dasar pembohong, kenapa kakak bohongin aku?"

"Maksudnya apa Mika?"

"Kenapa kakak bilang kalau kak Daffa suka sama aku? Kenapa?"

"Daffa emang suka sama Lo."

"Kak, mending jujur daripada bohong, aku lebih suka kejujuran, biar aku sadar dan nggak terus-terusan ngejar kak Daffa."

"Maksudnya apa sih Mika?"

"....."

"Kenapa Lo nangis?"

"....."

"Daffa?"

Mikaela tetap diam, masih dengan tangis yang sedikit ditahan.

"Mik, diem dan jawab gue. Daffa bikin Lo nangis?"

"Kak Daffa jahat.. kak... jahat.. " tangis Mikaela semakin menjadi.

"Gue ke rumah Lo sekarang."

"Nggak perlu kak, aku cuma pengen sendiri."

"Kalau gitu, diem, jangan nangis dan bilang ke gue apa yang Daffa lakuin ke Lo."

Mikaela menuruti kata Rendy dan menceritakan semua kejadian dari A sampai Z, daripada cowok itu nekat datang ke rumahnya.

Rendy diam belum memberikan respon apapun. Mungkin saja Rendy merasa tidak enak karna Daffa adalah sahabatnya.

TWINS D √ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang