Part 22 : Lost Control

10.3K 639 15
                                    

Setelah meninggalkan Michelle dengan jus yang mungkin lengket pada hampir seluruh rambutnya, Darren melangkahkan kakinya lebar-lebar dikerumunan orang untuk mencari dimana gudang sekolah Daffa berada.

Selama dua bulan lebih ia bersekolah disana, Darren tidak tahu dimana letak gudang itu. Sekarang ia menyesal karena tidak mencari tahu dari dulu.

Rendy terlihat berjalan ke arahnya. "Lo ngelihat Mika?"

Darren tidak memedulikan pertanyaan Rendy dan terus berjalan mencari gudang terkutuk itu. Rendy mengikuti langkah Darren yang terburu-buru.

"Dia nggak kelihatan dari tadi, dia nelpon atau kirim pesan ke Lo nggak?

"....."

Rendy naik pitam merasa dirinya tak dianggap. "Brengsek, gue nanya sama Lo." Umpatnya emosi.

"Gudang dimana?" tanya Darren.

"Gudang?"

"Iya gudang!" Darren tidak sabar.

"Ada dua, deket taman sama deket aula ini."

Tak ingin berlama-lama, Darren sedikit berlari meninggalkan Rendy, menuju gudang terdekat. Gudang yang berdekatan dengan aula utama.

"Woi, kenapa?" Penasaran melihat wajah Darren yang mengeras, Rendy ikut mengejar cowok itu.

Darren masih diam sambil terus berjalan cepat ke ruangan yang terletak di belakang aula utama. Tempat itu sedikit gelap, dan makin gelap ketika Darren melewati beberapa pintu yang terkunci.

"Ini gudangnya." tunjuk Rendy tepat di depan salah satu pintu.

Darren berhenti dan berbalik. Buru-buru ia mengebrak-gebrak kasar pintu yang ditunjuk Rendy. "Mika, Lo di dalem?"

Rendy tersadar. "Maksudnya?"

"Mika!" Panggil Darren sekali lagi tetapi tidak ada jawaban dari dalam.

Rendy makin tidak mengerti apa yang terjadi. "Jelasin sama gue maksudnya apa?" Tuntutnya.

Kaki Darren menendang pintu itu dengan sangat keras. Berusaha mendobraknya tapi belum berhasil.

"Hoi Darren apa maksudnya ini?" Rendy mulai kesal, perasaannya tidak enak.

"Bantu gue buka pintu sialan ini, kalau Lo mau tau apa yang terjadi."

Tanpa berfikir panjang Rendy membantu merusak pintu itu dengan kaki dan tubuhnya, sepertinya ia mulai mengerti apa yang dimaksud Darren.

Pintu akhirnya terbuka, Rendy dan Darren mengkibas-kibaskan udara bercampur debu dengan tangannya karena merasa pengap.

Dengan sedikit penerangan bulan yang menerobos dari fentilasi udara. Darren tau kalau Mikaela tergeletak di pojok lantai gudang.

Tak menunggu hitungan menit Rendy berlari ke arah Mikaela untuk menolongnya tapi didahului Darren. Dengan cepat Darren meraih tubuh Mikaela, mendekap dan menggendongnya keluar meninggalkan Rendy yang membatu menyaksikan pemandangan itu.

Tapi, tidak lama Rendy mengikuti mereka karena khawatir dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Mikaela.

Tangan Darren mencengkeram erat pundak dan paha Mika, Ia membawa tubuh mungil itu melewati kerumunan murid-murid, salah satu guru yang melihat hal itu mendekat.

"Ya Tuhan, ada apa ini?"

Guru itu terlihat panik, murid-murid berdatangan ingin melihat apa yang terjadi. Darren tidak peduli, ia terus menggendong Mikaela ke mobilnya. Ia akan membawa Mikaela pulang.

TWINS D √ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang