Suara alarm yang sangat berisik itu membangunkanku dari mimpi yang indah.
"Sial kenapa harus berbunyi, dasar alarm tak berguna", seruku yang mencoba mematikan alarm dari tempat tidurku.
Aku mulai bangun dan mencuci wajahku walau masih dalam keadaan setengah tidur. Setelah itu, aku mulai memakai seragam walaupun tidak ada niatan saat memakainya.
Ngomong-ngomong, namaku adalah Akashi, Katekage Akashi
"Kenapa orang harus bangun sepagi ini untuk kesekolah", seruku dengan wajah yang masih mengantuk dan membenarkan pakaianku.
Setelah selesai berpakaian, aku segera turun kebawah dan melewati ruang tamu yang sepi.
Suasana yang hening saat aku berjalan kebawah sudah seperti bagian dari hidupku selama ini. Aku terus berjalan kearah pintu rumahku.
Tetapi sesaat setelah membuka pintu, aku melihat jam yang ada di ruang tamu. Samar-samar mulai terlihat dengan jelas kalau jam itu menunjukkan sekarang sudah hampir jam tujuh.
Setelah menyadarinya, tanpa berpikir panjang aku langsung menutup dan mengunci pintu rumah dengan cepat.
Dengan wajah tegang aku mulai berlari melewati jalan-jalan yang sepi.
"Kenapa aku harus melakukan ini setiap hari", gumamku sambil terus berlari melewati gang gang sempit.
"Sial, aku harus lebih cepat lagi, aku tidak mau melakukan hukuman menyebalkan itu lagi", seruku dengan berlari sekuat tenaga.
Dengan cepatnya aku melewati tikungan tajam, melompati pagar dan beberapa kali hampir menabrak pejalan kaki lainnya.
"Akhirnya, tinggal beberapa gang lagi aku akan sampai kesekolah, mungkin kali ini aku akan selamat", seruku yang mulai bersemangat dan terus berlari tanpa henti.
Tetapi, disaat aku melewati salah satu gang, terlihat gadis yang berdiri ditengah jalan sambil menatap kearah langit.
"Yang didepan awas!!!", teriakku yang sedang berlari dengan cepatnya.
"kyaaaa!!", teriak gadis itu sesaat setelah aku menabraknya.
*BRUAAKK suara saat aku menabraknya dengan tubuhku karena tidak bisa mengontrol pergerakanku. Aku berusaha berhenti tetapi sudah terlambat untuk melakukannya. Alhasil aku menabraknya dengan cukup keras.
Disaat aku mencoba membuka mata, aku menyadari kalau berada di atas tubuh gadis itu dan bisa melihat belahan dada yang hampir terlihat dengan jelas. Seorang gadis yang tingginya sekitar 155 cm dan rambut panjang berwarna hitam yang memakai pakaian seperti jubah hitam yang menutupi hampir menutupi semua tubuhnya sedang berada dibawahku.
Dengan reflek yang secepat kilat, aku segera berdiri dan membenarkan pakaianku. Aku merasa bersalah bercampur panik karena telah menabraknya.
"Sudah banyak sekali kesialanku hari ini, dan kenapa ditambah satu ini. tapi, kenapa gadis ini bisa disitu", gumamku sambil mencoba menoleh kearah gadis itu.
Tetapi, setelah aku menoleh kearahnya, kudapati ia malah pingsan. Mungkin itu semua karena aku terlalu keras menabraknya.
Dengan wajah panik aku mulai berpikir, sesekali aku melihat keadaan sekitar untuk memastikan ada tidaknya orang disekitar kami berdua.
"Apa aku harus mengantarya ke kantor polisi? tidak, tidak, polisi pasti akan menanyakan pertanyaan yang banyak karena aku sudah membawa gadis yang pingsan kesana. Rumah sakit.?. terlalu jauh, dan aku tidak mungkin menggendongnya didepan banyak orang. Bawa kerumah... apa yang kupikirkaaaannnnn!!!!! tetapi, itu pilihan terakhir yang masih bisa kuambil. tapi kalau nanti..... ia... ah sudahlah, bawa pulang, pokoknya bawa pulang dulu", Gumamku yang sedang melihat kearah gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hollow is a Grim Reaper??
FantasyApa kalian pernah merasa nyaman tinggal di dunia ini? Dunia dengan alur tak menentu dan terus berubah. Ada yang ingin menjadi orang sukses dan memimpikan banyak hal. Tetapi, semuanya terbuang sia sia oleh beberapa faktor. Diantara faktor tersebut ad...