CHAPTER 4 "KAKAK DAN ADIK?"

267 22 14
                                    

Setelah semua itu, saat aku membuka mata aku sudah berada di sebuah ruangan yang cukup luas bahkan hampir 2 kali lipat ukuran rumahku.

"kau tidak apa-apa Kurumi?"

Kurumi keluar dari tubuhku dan Mulai mengganti bajunya ke baju normal.

"aku tidak apa apa, tapi dimana ini Akashi?"

"aku juga tidak tahu, mungkin ini ada hubungannya dengan Tachibana-sensei"

Tidak lama kemudian, terlihat Tachibana-sensei berjalan dari kegelapan dan mulai mendekati kami. Mungkin karena sesuatu darah mulai mengalir dari hidungku. Tetapi, kalau harus jujur Tachibana-sensei sangat pas mengenakan pakaian penyihir yang terbilang sangat. Sangat, sangaaatttt.....(kalian pasti tahu sendiri kan :p ).

"hehe, mungkin ini impian para lelaki saat melihat perempuan", sambil menatap Tachibana-sensei dengan sangat teliti sambil tersenyum.

Kurumi memukul kepalaku dengan sangat keras sampai sampai aku hampir terjatuh.

"jangan melihatnya dengan tatapan mesum Akashi, dasar kau bodoh", Kurumi memalingkan wajahnya sambil menyembunyikan wajah kesalnya,

Tachibana-sensei memang paling pas saat memakai aksesoris serba penyihir. Aku Tarik kata kataku kalau Tachibana-sensei adalah guru yang menyebalkan.

"maaf aku memaksamu untuk datang kemari Akashi dan Kurumi"

Dengan sigap aku membalasnya, "tidak apa apa seeennseeii".

Tanpa kusadari air liurku mulai berjatuhan seiring mendekatnya Tachibana-sensei. Kali itu Kurumi berada dipuncak amarahnya dan menendang bagian bawahku dengan sangat keras.

"duaaakkk!!!" semua harapanku sudah ditendang dengan sangat keras dan aku hanya bisa menahan sakit yang luar biasa yang menimpa masa depanku ini.

Tachibana-sensei mendekatiku dan aku hampir bisa melihat celana dalamnya.

"sepertinya kau butuh bantuan Akashi", dengan merapal beberpa mantra, sebuah sihir penyembuh keluar dan mulai menyembuhkan masa depanku yang sedang terluka.

"oh, dan jangan memanggilku Tachibana disini, panggil saja Velika"

Saat aku sudah disembuhkan, aku langsung berdiri dan menatap Velika yang tersenyum kearahku. Tetapi aku juga waspada kepada Kurumi yang diam diam akan meluncurkan serangan keduanya.

"sudahlah Kurumi cukup satu kali saja"

"baiklah Akashi, tapi jika kau macam macam aku akan"

"sudah kubilang aku tidak akan melakukannya lagi"

Kami berdua sibuk berdebat satu sama lain sampai lupa kalau Velika ada disana. Tampak dari raut muka Velika bahwa dia mulai marah dan benar dugaanku.

"sudahlah kalian berduaaaaaa!!!!!", aura yang sangat besar keluar dari tubuh Velika.

"ba-ba-baik". Sekejap kami berdia berhenti dan melakukan posisi siap ditempat. Tapi kelihatannya Velika mulai bertindak seperti dulu lagi. Entah kenapa Velika terlihat sangat menyeramkan saat marah. Dan terjadi kejadian langka, yaitu Kurumi dengan cepat patuh saat disuruh.

"maaf, aku tadi keceplosan, tapi jika kalian terus bertengkar akan kubekukan dengan sihir esku", Velika tampak tersenyum saat mengatakannya.

Bagiku itu bukan sebuah senyuman tetapi ancaman yang diutarakan secara halus tapi menyakitkan. setelah kejadian itu semuanya kembali normal dan kami diajak ke ruangan yang jika dilihat dengan seksana seperti ruang kosong yang di ujung ruangan tampak sebuah Kristal yang mengeluakan aura .

My Hollow is a Grim Reaper??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang