CHAPTER 9"PERTARUNGAN ANTARA DUA BLOOD PRINCE"

147 13 1
                                    

Situasi menjadi hening untuk sesaat. Aku maupun Lullaby tidak melakukan pergerakan sama sekali. Dari kejauhan terlihat lilin yang menyala. Beberapa detik kemudian lilin itu mati dan dimulailah pertarungannya.

"Meteor Flower", dengan cepat Lullaby merapal mantranya.

Beberapa akar mulai muncul dari belakang dan mulai berbentuk seperti meriam dan langung menembak tepat kearahku.

"Shadow Step", aku menghilang kedalam bayangan dan menghindari serangan itu.

Dampak dari serangan itu sangat besar dan hampir membuat retak seluruh lantai istana.

Aku bergerak sangat cepat melalui sela sela bayangan yang ada didalam istana. Keadaan istana yang minim cahaya menambah kebebasanku dalam menghindari serangan dengan menyelinap didalam bayangan.

Darui membawa Forte dan Gadis kumuh itu keluar dari istana. Sementara para penjaga sudah lari meninggalkan istana yang mulai mengalami kerusakan yang besar.

"Lincah juga untuk kemampuanmu, tetapi kau tidak akan bisa menyerangku jika terus bersembuyi seperti cacing", sambil terus melancarkan serangannya

Tanpa dia sadari aku sudah dibelakangnya dan siap untuk menyerangnya.

"Dan jika kau terus menyerang yang ada di depanmu maka kau akan menyesal", sambil mengayunkan sabitku kearahnya.

Lullaby dengan spontan langsung berbalik dan akan menahan seranganku.

Suara yang dihasilkan dari benturan senjata kami menimbulkan guncangan yang membuat lantai dibawah kami retak. Lullaby terpental beberapa meter setelah menerima seranganku.

"kelihatannya kita mendapat musuh yang cukup merepotkan, iyakan Akashi", suara Kurumi yang berbicara melalui pikiranku.

Sekarang giliranku untuk melancarkan serangan yang bertubi tubi.

"Shadow step, acceleration", aku menghilang kedalam bayangan lagi.

Aku terus menebas dan menghilang saat berada disekitarnya. Melihat dari keadaanya, sepertinya kali ini dia yang kelelahan menghadapiku.

Sayatan demi sayatan bekas luka yang ditimbulkan oleh senjataku semakin banyak. Hampir seluruh tubuhnya sudah terluka.

"Fire Wall", sambil menancapkan pedangnya kelantai.

Api mulai bermunculan dan melindungi Lullaby layaknya tembok pertahanan. Sepertinya kali ini aku berhasil menyudutkan dia.

"Sepertinya aku salah menilaimu, kali ini aku akan serius", sambil menghilangkan tembok api yang melindunginya.

Kali ini Lullaby memasang wajah serius, sesaat setelah api menghilang ia langsung menghampiriku dan menyerangku berkali kali. Sekarang Lullaby terfokus ke pertarungan jarak dekat.

"Fire power", disela sela pertarungan Lullaby merapalkan mantra.

Pedangnya mengeluarkan api yang sangat kuat. Lantai yang belum tersentuh dan hanya berada didekatnya mulai hancur. Aku terpaksa menjaga jarak agar tidak terkena serangan yang dilancarkan oleh Lullaby.

Sepertinya kali ini aku yang disudutkan oleh serangan Lullaby.

"Kurumi, adakah solusi untuk menghadapinya, kita tidak bisa terus bertahan seperti ini", sambil melompat menjauhi Lullaby.

"Mana kutahu, gunakan instingmu saja bodoh!",

"Kenapa kau memarahiku hah!", sambil menatap dan memarahi senjataku ini.

My Hollow is a Grim Reaper??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang