Keesokan harinya, masih dibawah tebing tempat berlatih dihari pertama... "Jangan segan segan menyerangku" seru Gorgon yang sedang memakai sarung tangannya...
Hari ini adalah hari terakhir liburan dan juga latihan. Kali ini aku bersama Tiara melawan Tuan Gorgon. Velika dan lainnya berjaga disekitar kami... "Tuan Gorgon, dimana Hollowmu?" tanyaku kepada tuan Gorgon...
"Hmm... aku tidak punya, dulu itu hanya punya seseorang yang kupimjam hehe" seru Gorgon.
Aku sedikit terkejut dan menoleh kearah Velika... "Itu memang kebiasaanya jadi tidak masalah buat kami" seru Velika dari kejauhan. Fafnir, Roselia, Velika, Illia dan Forte melihat dari jauh...
"Shield" seru Velika yang membuat sebuah pelindung... "Velika?" tanya Forte kebingungan. Velika tidak berkata apapun da terus memandang kearah depan.
Sementara itu... "Tiara, aku ingin kau..." seruku yang berbisik kepada Tiara...
"HE!!... tidak, aku tidak akan melakukannya, terlalu berbahaya" seru Tiara yang menggelengkan kepalanya. Aku tidak mendengarkan jawaban Tiara dan langsung bersiap untuk bertarung.
"Kurumi!" seruku yang membuka telapak tangan. Aura hitam muncul dari telapak tanganku dan berubah menjadi sabit hitam setelahkugenggam. Tanpa basa basi lagi aku berlari kearag Tuan Gorgon. Aku mengayunkan sabitku dengan cepat, tetapi semua seranganku dapat dihindari oleh tuan Gorgon.
Kemudian aku mencoba menyerangnya dengan horizontal, tuan Gorgon menghindari serangan tersebut dengan mudahnya... "Double Blade" seruku disaat aku mengayunkan kembali sabitku kearah Gorgon. Dengan cepat bagian bawah sabit mengeluarkan mata pedang tambahan... "Soul Eater!"... Lalu aku menyerangnya dengan berputar secara vertical.
Tuan Gorgon melompat mundur untuk menghindari seranganku. Tetapi aku langsung mengayunkan sabitku kearahnya. Salah satu mata sabitku mengenai kaki kanan Tuan Gorgon.
Sesaat setelah Tuan Gorgon mendarat, ia kehilangan keseimbangan dan kesuliatan menggerakkan kaki kanannya... "teknik ini... Akashi, kau perlahan mulai sepertinya" seru Tuan Gorgon yang menyembuhkan kaki kanannya... "Serangan yang bukan hanya menyerang fisik, tetapi jiwa korban... jika teknik itu sudah sempurna maka..." Tuan Gorgon tersenyum dan mulai mengepalkan tangan kirinya.
"Akashi, kuharap kau bisa menahan ini... Reinforcement... Iron Fist!" seru tuan Gorgon yang berlari kearahku. Disetiap hentakan kakinya menyebabkan retakan dan aura intimidasi yang ia keluarkan lebih besar dari biasanya.
Aku berusaha untuk tetap tenang dan mencoba menahan serangan Tuan Gorgon, tetapi aku merasa ada yang janggal. Tanpa mengeluarkan sepatah katapun aku menyuruh Kurumi kembali dan menahan serangan Tuan Gorgon dengan tangan kosong.
Tuan Gorgon semakin mendekatiku dan meluncurkan serangannya kearahku... "Kalau kau tidak menghindarinya kau akan mati Akashi!" seru Tuan Gorgon yang menyerang Akashi.
Dari kejauhan Tiara mulai merapal sihirnya dan muncul Rune ditangannya... "Fire Armor!" seru Tiara yang mengarahkan tangannya kearahku. Muncul api biru yang menyelimuti tanganku.
DUAKK!!! Suara dari pukulan Tuan Gorgon yang membuat ledakan besar dan menghancurkan sekitarnya...
Sore hari... setelah latihan... "sudah lama tidak ada yang berani menahan seranganku dengan tangan ksong seperti itu" seru Tuan Gorgon yang menepuk bahuku...
Kami semua kembali ke penginapan untuk makan, seperti biasa kami mendapat bagian tersendiri dikamar karena Velika dan yang lainnya meminum sake.
"Master, tanganmu..." seru Illia yang memegang tanan kananku... ia melihat, lalu sedikit mengangkatnya, kemudia menjilatnya... "Illia!" seruku secara spontan sambil menarik tanganku darinya...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hollow is a Grim Reaper??
FantasyApa kalian pernah merasa nyaman tinggal di dunia ini? Dunia dengan alur tak menentu dan terus berubah. Ada yang ingin menjadi orang sukses dan memimpikan banyak hal. Tetapi, semuanya terbuang sia sia oleh beberapa faktor. Diantara faktor tersebut ad...