Sudah seminggu sejak pertarungan terakhirku melawan Julio, aku sudah mulai bisa beradaptasi dengan kondisi di Akademi.
Awalnya, kupikir setelah pertarungan itu aku akan dianggap aneh dan mulai dijauhi banyak orang seperti saat berada disekolah dulu.
Tetapi disaat kembali ke kelas, aku malah dikerubuni oleh para murid disana, diangkat dan terdengar sorak sorai dari mereka.
"Akhirnya kau mengalahkan si tukang pamer itu!",
"Selamat atas kemenanganmu!",
"Kau penyelamat kelas kami Akashi!",
Itu beberapa seruan yang kudengar dari sekian banyak yang terdengar olehku. Tiara juga memperlihatkan wajah kebahagiaan untuk kami semua.
Disisi lain, Julio sedang dihukum karena tindakannya yang meracuni Tiara yang diumumkan langsung oleh kepala Akademi saat aku dan Tiara pergi dari arena.
Awalnya Julio membela diri dengan tidak mengakui dan mencoba membuktikan bahwa dia tidak melakukannya.
Tetapi kepala Akademi atau Tuan Gilge menggunakan sihirnya untuk memperlihatkan bungkusan yang berisi racun yang dulunya kukira sudah dilenyapkan olehnya.
Julio tidak bisa berkata kata lagi selain mengakuinya. Sejak saat itu, aku tidak melihat ataupun mendengar kabar dari Julio dan tidak terlalu memikirkannya.
Pagi ini, seperti biasanya aku berada di kamarku bersama Tiara yang sedang menyiapkan teh untuk kami bertiga. Ya bertiga, karena kepala akademi disini sangat sopan hingga setiap hari saat aku terbangun sudah duduk dengan santainya sambil menikmati teh buatan Tiara.
Entah kenapa selalu ada cobaan dimanapun aku tinggal -_-
"Apa yang membuatmu setiap pagi selalu kesini Tuan Gilge?", tanyaku sambil membenarkan seragamku.
"Sudahlah Akashi, ini juga kebiasaan Tuan Gilge, bahkan sebelum kau datang kesini beliau setiap pagi selalu kesini", seru Tiara yang membawakan beberapa cemilan untuk Tuan Gilge.
"Benar Akashi, dan juga hilangkan pikiranmu jika aku akan melakukan hal yang berbahaya terhadap Tiara. Karena Tiara sudah kuanggap sebagai anakku sendiri", seru Tuan Gilge sambil melirik kearah Tiara.
Tiara tersenyum setelah mendengarnya dan melanjutkan pekerjaannya, sementara aku sedang sibuk dengan seragamku daritadi.
"Dan juga disini waktu pelajaran dimulai pukul sembilan pagi, jadi jangan khawatir jika kau terlambat gara gara belum memakai seragam yang benar Akashi", seru Tuan Gilge dengan mengayunkan jari telunjukknya kearahku.
Seketika seragamku terpakai dengan rapi.
"Aku harus mempelajari sihir yang satu ini, mungkin akan berguna jika aku bisa menguasainya", gumamku sambil melihat seragamku.
Tidak lama kemudian katana hitam yang ada dipinggangku mengeluarkan aura hitam dan Kaguya muncul dengan tiba tiba. Tetapi, tidak lama kemudian Kaguya menarikku dan memelukku tepat didadanya dengan sangat erat.
Sudah seminggu dia tidak berubah ke bentuk normalnya dan saat ia kembali ke bentuk semula malah jadi begini -_-
"Akashi, aku tidak tahu kau bisa menggunakan sihir, dulu saat kau menggunakan sihirmu dan mengalirkannya kepadaku itu sangat fantastis. Kau sudah memicu succubus ini Akashi, sekarang kau harus tanggung jawab dengan memuaskanku. Takkan kulepaskan pelukanku darimu", seru Kaguya yang tampak senang dan semakin memperkuat pelukannya kepadaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hollow is a Grim Reaper??
FantasyApa kalian pernah merasa nyaman tinggal di dunia ini? Dunia dengan alur tak menentu dan terus berubah. Ada yang ingin menjadi orang sukses dan memimpikan banyak hal. Tetapi, semuanya terbuang sia sia oleh beberapa faktor. Diantara faktor tersebut ad...