Chapter 23 "Batas" (Season 2)

76 8 2
                                    


Keesokan harinya, di dasar tebing. Velika, Fafnir dan Gorgon mengelilingiku... "Sekarang coba gunakan kekuatan Blood Prince, jika kau keluar kendali maka kami akan membuatmu tak sadarkan diri" seru Fafnir yang sudah menyiapkan pistol ditangannya.

Latihan kali ini bertujuan untuk meningkatkan waktu penggunaan Blood Prince serta melatih kendali atas diriku sendiri... "Tenang saja Akashi, kami tidak sampai membunuhmu" seru Velika yang tersenyum kearahku.

Dengan tenang aku menghela nafas panjang lalu memandang kearah Lilia. Forte dan Tiara menjaga jarak dari kami berlima.

"Apa kau siap Akashi?" seru Kaguya didalam pikiranku... "Tentu saja, ini diperlukan untuk mengontrol emosiku" jawabku

Illia berjalan perlahan kearahku dan langsung berubah menjadi aura. Lalu dengan perlahan masuk kedalam tangan kananku. Kekuatan Blood Prince mulai mengalir keseluruh tubuh dan Rune merah terbentuk.

I'm the darkness in the lake of blood

The harbinger of chaos

My tear will never stop

My pain will never end

My desire of revenge will never be quenched

I'm who make a single blood

To be a bloody rain

I awakened from my slumber

From the depth of darkness in my body

Blood Prince!

Darah mulai muncul dari Rune dan mengelilingiku. Aku mengangkat tangan dan darah yang ada disekitarku masuk dengan paksa. Aku mencoba menahan sakit dan terus berkonsentrasi. Tanganku berubah warna menjadi merah darah dan perlahan menjadi hitam pekat.

Perlahan aku membungkuk dan menyiapkan kuda-kuda... "Muramasa" seruku dengan tangan seperti akan mencabut katana dari sarungnya. Kaguya berubah menjadi katana dan langsung berada ditanganku.

"Sepertinya dia sudah bisa menangani tahap transformasi pertama... Pertahankan posisi itu selama mungkin Akashi... targetmu hari ini hanya 5 menit!" seru Gorgon yang berada dibelakangku... "Meskipun begitu, dia masih belum bisa mengontrol emosi maupun kondisi dimana dia haus akan darah" seru Velika yang berada disamping Gorgon.

"Bunuh... bunuh... hancurkan... lenyapkan... kenapa kau hanya diam... gerakkan tanganmu dan menggilalah... lenyapkan siapa saja yang menghalangimu... bunuh... BUNUH...! BUNUH SEMUANYA... JANGAN SISAKAN APAPUN KECUALI KEMATIAN...!" seru bisikan yang terus bersuara dan semakin keras dipikiranku.

"Kau masih bisa bertahan Akashi?" tanya Kaguya... "Ini masih bisa kutahan, tenang saja" jawabku

Sudah hampir 3 menit sejak aku mengeluarkan kekuatanku, tetapi keringat sudah bercucuran dari wajahku. Rune yang ada dibawahku juga mulai mengeluarkan percikan yang semakin lama semakin besar. Aku mencoba dengan sekuat tenaga agar tidak menarik katana dari sarungnya.

"khehehe..." seruku dengan pelan... wajahku mulai tersenyum dan air liur mulai bercucuran seperti haus akan sesuatu. Secara tak sadar aku menarik katanaku, hanya sedikit yang tertarik tetapi Rune langsung bereaksi dengan mengeluarkan aura hitam yang kuat... "FAFNIR, MENYINGKIRLAH DARI SANA!" teriak Velika dengan spontan... Velika dan Gorgon langsung bersiaha dan Fafnir dengan cepatnya menghindar dariku.

Aku mengayunakn katana kearah depan dan tercipta gelombang listrik yang bisa menghancurkan segala hal... "ICE WALL...!" seru Velika yang langsung membuat lapisan dinding es untuk menahan gelombang listrik dariku. Sementara Gorgon langsung berlari kedepan dinding es untuk menahan seranganku secara langsung... "Unbrekable!" seru Gorgon... Aura kuning muncul dan menyelimuti tubuh Gorgon, ia menyilangkan tangannya kedepan untuk bersiap mendapat serangan.

My Hollow is a Grim Reaper??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang