Rasya masuk dengan canggung ke dalam aula utama dan kemudian berjalan lurus sambil memperbaiki kerah tampannya. Kalau sudah begini, dia menyesal memakai kemeja ala anak hits tumblr jaman sekarang yang tampil ala-ala kalau tahu restaurant si Om Lupakansaja itu keren banget.
Tapi pas masuk tadi, pelayannya gak menanyakan Rasya karena Rasya sudah menyebutkan kata kunci kepada pelayannya. Untung mobil Rasya hari ini tidak memalukan. Bersyukur sama Papa dan Mama yang masih ingat buat memfasilitasi Rasya barang mewah kalau mau kelayapan. Audi kesayangan Rasya meluncur sempurna di depan lobby dan masuk kearena parkir mobil mewah VIP karena mobil Rasya termasuk dalam golongan mobil sport mahal yang importnya sama dengan harga citycar.
Rasya nyengir dengan canggung ketika menemukan Raditya menyalaminya. "Waduh. Ini Salamander67 atau Mangojuice?"
"Salamander om. Elah. Mana bakat saya jadi juragan bokep begitu" Kata rasya tanpa canggung dan tertawa kemudian. Rasya mengambil tempat duduk di dekat Raditya yang sudah terlebih dahulu duduk di meja bundar dan menunggu chef sedang memanggang lamb skeewers untuk mereka, "Wah, muda juga Om. Umur berapa sih? Sukses amat hidupnya"
"Kamu. Kecil-kecil bawa Audi. Sukses mana kamu sama Om" cibir Raditya dengan gemas karena Rasya ini benar-benar anak ganteng idaman istrinya. Istrinya suka banget lihat brondong ganteng dan Rasya ini tipe anak ganteng yang pasti bakalan langsung hits di masyarakat
"Hehe. Kan duit orang tua bukan aku. Aku mah apaan, ditampol duit juga langsung nyembah Mama sama Papa" Bohong banget. Padahal bukan ditampol duit tapi kredit card yang bisa dipakai Rasya belanja ke Dubai kalau mau
Raditya ketawa saja. Selera humornya akhir-akhir ini suka receh. Kalau gak receh, mungkin sekarang dia cuma bisa nyengir datar persis anak tk kalau habis denger gurunya melawak. "Lama banget ya dua sejoli itu. Kamu kelas berapa sekarang?"
"Masih kelas sepuluh nih. Om belum jawab umur berapa?"
"Kamu tuh harusnya manggil saya Mas atau bang bukan Om" Raditya menggerutu lagi lalu meminta pelayannya membawakan segelas jus. "Baru juga 26 tahun"
"Oh..." Rasya meneguk jusnya, kemudian beberapa saat membuka tab chat dan melihat notifikasi datang dari dua orang secara bersamaan. "Lah, mereka kompak abis"
Kemudian Raditya yang terbengong menyikut Rasya untuk melihat kearah pandanganya. Mereka terlihat berjalan dari arah yang berbeda. Si Pria yang tampak tinggi dengan kulit coklat eksotis masuk setelah menyampirkan jasnya terlebih dahulu. Ini adalah tampang eksekutif muda habis mandi yang masih kece segar membahana mau mencari jodoh. Kebayang kan gantengnya. Atau Raditya menduga ini adalah orang bayaran. Gak mungkin si cowok maskulin metropolitan begini pakai nama Mangojuice kan?
Rasya sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari perempuan yang berjalan ke arah mereka dengan sangat angkuh dan Rasya yakin kalau perempuan cantik itu adalah definisi dari cewek impian masa kini. Perempuan itu rambutnya panjang dan badannya terlalu ramping. Tapi entah kenapa terkesan seksi-seksi elegan walaupun pakai blous cantik yang agak kelonggaran kalau menurut Rasya. Cantik, dan ya ampun kalau benar ini cewek adalah kakak Hotpink565, Rasya rela deh jadi budak seumur hidup walaupun dikasih julukkan aneh-aneh.
"Mana si bedebah Hotpink565?"
"Belakang lu" kata Raditya menjawab dan belum sampai beberapa detik, pria didepannya sudah mendapatkan hadiah tas tangan cantik dikepalanya dan mengaduh kesakitan
"Mobil lo tadi nyerempet mobil supir kesayangan gue, bangsat" perempuan itu kemudian menarik kursi di sebelah Rasya dan mencubit pipi Rasya dengan gemas enggak peduli sama si cowok yang ditabok sedang mengaduh kesakitan sambil meringis, "Anak ganteng. Namanya siapa?"
"Lo bukan cewek bayaran si Hotpink565 kan? Beneran nih?" Masih enggak percaya ada cewek cantik yang bisa bikin istrinya serangan jantung, Raditya mengecek lagi chat AO dan mendengar hp perempuan disamping Rasya berbunyi kemudian terperangah kesekian kali
Beda sama Arya yang duduk sambil mendengus kemudian memandang sengit cewek yang sudah mendelik ke arahnya. Cantik, sih. Cantikan pacarnya kemana-mana tapi. Dibanding titisan siluman laba-laba yang ada di film kera sakti kesukaannya yang menjelma jadi cewek di samping anak abg imut-imut yang Arya yakin adalah Salamander67. Imut begini kenapa akunnya macam gitu.
"Hai, rakyat jelata. Gue Arsy..."
Arya tersedak sekarang. Apa-apaan? Kenapa nama cewek jadi-jadian ini mirip sama namanya. Wah, minta dituntut keabsahan akta lahir dan penamaan kalau begini. Arya yakin dia pasti menang. Secara si cewek ini sepertinya lebih muda darinya.
"Kak Arsy, namanya bagus. Suka warna pink ya?" Tanya Rasya dengan polosnya masih menatapi bagaimana kecantikan perempuan itu yang sepertinya mendapat sedikit muka-muka egyptian karena rahang tegas cewek itu dan wah, mirip boneka. Pantas saja kakak ini pd banget bilang banyak yang ngejar. Rasya aja rela nyembah kakak ini.
"Enggak. Cuma kebetulan waktu itu gue lagi pake kutek pink aja..."
"Wah, iyanih gue Mas Lepaskansaja, Gue Raditya. Kayak pernah lihat ya, Arsy... Kerja dimana? Kok nyasar sampai kuningan?" Raditya memulai pembicaraan dengan santai dan masih saja takjub dengan bagaimana cueknya Arsy kemudian merampas buku menu yang Rasya tadi pegang
Arsy mengadah dan menatap Raditya kemudian menyipitkan matanya, "Wah belom pernah ketemu gue sama lo kayaknya. Anyway, gue mau pindah kebetulan, sama bos besar dipanggil pindah. Jadi kita bisa sering-sering meet up lah"
Raditya beralih ke sebelahnya dan mendapati Arya, "Lo, nama asli lo siapa? Gile. Baru pulang kerja apa kondangan, Pak? Rapi amat..."
Arya menggeleng pelan, "Tadi ada urusan sama calon mertua. Nama gue A-R-Y-A" sambil menatap pada Arsy, dan perempuan itu cuma bisa diam saja. "Ya, besok aja kalo sempet gue undang acara ulang tahun kantor gue, gimana?"
Tuan rumah kembali beralih kepada tamu lainnya dan bertanya, "Kamu adik, sekolah dimana?"
Rasya menelan ludah. Wah, kalau sudah begini, bisa terbongkar reputasinya kalau dia anak orang kaya kekurangan kasih sayang dan sedang mencoba hal-hal baru berbau dewasa.