Setelah melewati hari-hari drama karena Rasya tidak mau pulang ke rumah malah mengekori Arya, pria itu akhirnya bisa tenang juga. Mimpi apa dia dapat mandat dititipi Rasya.
Sejak orang tua Rasya bercerai dan keduanya menolak hak asuh. Praktis kakek Rasya meminta tolong kepada Arya dan Arsy untuk menjaga cucu labilnya yang tukang bikin onar itu. Dengan syarat, pendidikan Rasya tetap jalan dan terpantau. Setiap weekend pulang ke Oma atau Eyangnya. Sudah. Begitu saja.
Sampai sore ini, Rasya lagi mengekori Arsy buat menjemput Arya di kantor. Setiap hari, sejak keluar dari rumah sakit, permintaan Rasya itu aneh-aneh saja. Misalnya hari ini, minta makan malam ke SKYE. Tolong-tolong saja ya, mana mau Arsy mengiyakan keinginan konyol begitu. Tapi Arya iya-iya saja. Toh, SKYE adalah salah satu member dari grup yang dia pegang di perusahaan. Jadi bolehlah, Rasya mau makan disana.
Sarmila yang masih saja enggak paham kenapa Bu Arsy yang cantik banget itu masih saja enggak balikan sama Pak Arya, langsung senyum ramah ke Bu Arsy dan menyapa, "Bu, hari ini mau makan malam ke SKYE. Pak Arya sudah reservasi buat jam lima nanti"
"Euh. Iya" Arsy senyum terus menyerahkan bungkusan kepada Sarmila. Entahlah isinya apa. Tadi dia dapat begitu saja dari salah satu pria yang gedungnya bersebelahan dengan kantor Arsy. "Ini, buat kamu ya. Kalau kebanyakan di bagi-bagi saja"
Bagaimana enggak makin cinta Sarmila sama Bu Arsy. Tiap datang ada saja hadiah yang dia dapat. Kemarin saja dapat sepatu branded. Ada tiga pula. Akhirnya dia bagi-bagi sama anak lain yang kebetulan ketemu sama Bu Arsy. "Eh, bu. Suka banget ngasih hadiah. Kan jadi sungkan"
Heleh. Sungkan sih, tapi dikepit batin Rasya, "Papih dimana mbak?"
"Lagi meeting Rasya ganteng. Tunggu di ruangan aja, ya? Yuk, yuk mari masuk. Nanti saya anter minumannya Bu Arsy" kata Sarmila sambil mempersilahkan Arsy dan Rasya untuk masuk ke ruangan Arya.
Hotpink565: Ler sok2an rapat
Mangojuice: Gue rapat beneran sialan
Lupakansaja: Tadi reservasi atas nama siapa jam berapa?
Mangojuice: Arya Wiratama jam 5
Mangojuice: Sy bawa tuh bungkusan di ruangan gue di deket laciHotpink565: gue bukan babu
Mangojuice: Ayolah, Mih :(
Lupakansaja: wkwkwk
Anakibuhaji: Aw. Papi sama Mami ini suka lucu deh
Hotpink565: Paansi ler jijik amat lo, rapat yang bener udik. Dipecat ntr lo
Mangojuice: Iya Mami
Salamander67: Asedap.
Salamander67: Pi tau gak sih tadi ada om kasih kado ke Mami :(Mangojuice: Tugas lo goblok yang bikin mereka minggat ah
Salamander67: Tapi om yg tadi kasih gue duit sejuta Pi masa nolak :(
Lupakansaja: Rusak rusak imajinasi gue soal keluarga bahagia ekwkwkwkwk
Anakibuhaji: Rasya duh! Bagilaaaaah :(
Salamander67: *brb sprint menghindari mami*
...
Safira sudah datang pakai hijab cantik sama suaminya ke SKYE barengan sama Raditya dan Ranita. Mereka ini kan kenalnya baru beberapa lama tapi sudah kayak orang mau double date. Datang-datang langsung heboh sampai beberapa orang melirik mereka.
"Nanti aja kamu lihat mereka dateng pasti langsung mikir, wah keluarga percontohan" komentar Ranita
Dari tadi sejak sampai, mereka terus saja membicarakan bagaimana bentuk Arsy dan Arya kalau datang membawa Rasya. Mirip deh sama contoh keluarga bahagia di brosur rumah sakit. Bedanya enggak pakai nyengir tapi muka kecut Arya sama Arsy. Rasya sih enggak perlu senyum aja sudah imut dia.
"Jadi sekarang Rasyanya tinggal sama Kak Arya? Kok boleh sih?" Tanya Safira sambil menatap dengan bingung. Mikir juga. Tega banget orang tua Rasya tidak mau bertanggung jawab sama anak mereka. Untung saja Rasya itu lovable, mudah untuk dicintai. Walaupun jahil sih.
Raditya menganggukkan kepalanya. "Iya. Gue pengen ketawa aja, sejak ada Rasya. Kayaknya si Arya gak pernah jajan"
Ranita langsung mencubit lengan Raditya karena mengatakan hal tidak senonoh tapi suaminya hanya tertawa saja. Sakit sih, lebih sakit diusir dari kamar kalau dia mah.
Suami Safira juga ikut-ikut berbicara, "Lah, terus? Rasya gak ngerepotin Arsy dong kalo gitu ceritanya"
Raditya langsung menggeleng, "Kalo mau tidur kata Arya harus dibelai-belai rambutnya sama Arsy. Tetep aja, dua-duanya jadi gak bisa jajan"
"Kan..." Safira tertawa kemudian, "Aku udah feeling emang kalo mereka bertiga itu cocok jadi keluarga..." lalu menoleh kepada suaminya, "Aku boleh panggil kak Arya Papi gak sih?"
"Buat apa?" Suaminya bertanya dengan bingung. Lah dia saja belum dipanggil kangmas kok orang lain sudah mau dipanggil Papi
"Ya, anggap aja aku anak pertama mereka gitu kan"
