Jangan Pergi, Aku Mohon...

7.9K 756 30
                                    

Edwin sudah tidak tahu lagi harus mencari Anna kemana. Semua tempat yang biasa dikunjungi oleh Anna sudah ia datangi, termasuk makam ibunya. Bayangkan saja, Edwin yang penakut harus datang ke tempat pemakaman malam-malam seperti ini. Ia lakukan semua demi Anna.

Edwin mengacak rambutnya frustasi. Sudah dua jam berlalu, namun Anna tak segera ditemukan. Nadia pun sama tidak tahunya dengan dirinya.

Anna kamu kemana sih?

Perasaan Edwin tak karuan saat ini. Ia begitu khawatir pada Anna. Takut terjadi sesuatu pada istrinya. Ini yang ia tidak sukai pada diri Anna, Anna sering menghindar kalau ada masalah. Edwin lebih menyukai orang yang blak-blakkan dan bicara apa adanya daripada orang yang kalau ada masalah menghindar, membuat semua orang bingung dengan apa yang terjadi. Tapi sayangnya ia terlalu mencintai Anna, dan menerima segala kekurangannya termasuk sifat buruknya itu.

Mobil Edwin berhenti pada sebuah taman yang pernah ia kunjungi dengan Anna. Edwinpun tidak tahu mengapa ia ke tempat ini. Ia mengambil handphonenya di kursi kemudi dan langsung mengirimi Anna pesan yang entah kesekian kalinya.

=Never Let You Go=

Shelma mengamati sekitar, ia sudah ada di depan firma tempat Anna bekerja. Ia ragu kalau tiba-tiba masuk begitu saja. Terlebih ia tidak membuat janji oleh Anna terlebih dahulu

Kedatangan Shelma kemari karena ia ingin meminta maaf atas kesalahpahaman yang sudah ia buat selama ini. Tentang Edwin yang ternyata tidak mencintainya dan juga tentang hubungannya dengan Anna sekarang. Seperti Anna, Shelma juga ingin membuka lembaran baru dan menjalin hubungan baik dengan Anna. Apalagi sekarang, ibunya Anna sudah tiada, Anna hanya mempunyai ayahnya saja.

"Anna aku minta maaf ya, selama ini bla bla bla."

"Kak Anna aku Shelma, aku pingin minta maaf sama kak Anna."

Shelma bego! Anna kan sudah tahu kalau nama lo Shelma. Rutuk Shelma dalam hati. Lihatlah betapa susahnya mengucapkan minta maaf saja.

Itu orang kok nggak keluar-keluar sih dari mobil?

Shelma melihat kaca spionnya, dari kaca itu ia melihat seorang laki-laki yang duduk di dalam mobilnya. Sejak ia datang ke tempat ini mobil itu sudah berada di sini. Itu berarti, mobil itu sudah berada 1 jam lebih.

Masuk. Enggak. Masuk. Engga. Masuk. Enggak.

Shelma menghitung kancing kemeja yang tengah dipakainya. "Tuhkan enggak."

"Eh itukan Anna," ucap Shelma antusias saat melihat Anna keluar dari firma. Anna berjalan dengan tergesa kemudian menyebrang. Namun apa yang Shelma lihat selanjutnya adalah kejadian yang paling tidak diinginkannya.

"Anna awas!"

=Never Let You Go=

(Kejadian di dalam firma)

Nadia sedang mempelajari kasusnya. Besok ia, Anna dan Bagas siap mengawali persidangan kasus anak yang menuntut ibunya karena warisan. Warisan yang diperebutkan oleh anak tersebut adalah tanah serta perkebunan kelapa sawit seluas 500 hektar, serta rumah yang harganya tidak kurang dari 3 miliar. Sungguh nominal yang sangat fantastis.

Nadia langsung melihat ke arah pintu, saat seseorang membukanya. Dan orang itu adalah Anna.

"Anna ya ampun kemana aja sih lo semalem. Edwin nyariin lo."

Anna menutup kupingnya sendiri saat mendengar teriakan Nadia. Ia tidak ingin gendang telinganya sampai pecah mendengar suara sahabatnya itu.

"Lo tadi sarapan toa ya Nad? Gendang telinga gue pengen pecah rasanya."

Never Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang